Pengakuan Sharon Stone Menjadi Miskin Setelah Terserang Stroke

Binsar Hutapea | 5 Februari 2024 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sharon Stone nyaris miskin setelah mengalami serangan stroke yang hampir berujung fatal.

Aktris Basic Instinct ini menderita stroke pada 2001 lalu, yang mengakibatkan perdarahan otak dan membuatnya koma selama sembilan hari. Pasca stroke, Sharon mengaku mengandalkan kartu kreditnya untuk bertahan hidup.

"Saya tidak punya apa-apa. Saya harus membayar sekolah anak-anak dengan kartu kredit saya dan berharap yang terbaik," tegasnya kepada majalah Who Australia

Aktor berusia 65 tahun ini menambahkan, pengalaman hampir mati membuatnya berhenti peduli dengan pendapat orang lain tentang dirinya.

"Setelah saya pulih dari stroke, saya menilai ulang segalanya. Saya memutuskan bahwa saya tidak akan pernah tidak menjadi diri saya sendiri lagi. Dan orang bisa mencintai saya, membenci saya, menyukai saya, tidak menyukai saya, menghakimi saya, melakukan apa pun yang mereka inginkan. Tetapi terima atau tinggalkan saja, ya. Saya merasa bebas hampir sepanjang waktu," tambahnya.

Sharon Stone (Instagram)

Dalam wawancara sebelumnya, bintang Basic Instict ini hiatus selama dua dekade dari dunia akting untuk proses pemulihannya. Industri Hollywood kemudian menolaknya karena stroke mengganggu keterampilan motorik dan kemampuannya mengingat dialog. 

"Saya kehilangan begitu banyak darah ke dalam kolam subarachnoid saya (kepala, leher, dan tulang belakang) sehingga sisi kanan wajah saya turun, kaki kiri saya sangat terseret, dan saya terbata-bata sangat parah," dia mengatakan kepada Vogue

"Selama dua tahun pertama, saya juga akan mendapatkan benjolan-benjolan aneh di seluruh bagian atas kepala saya yang terasa seperti saya sedang dipukuli. Saya tidak bisa mengungkapkan seberapa menyakitkannya semuanya."

"Saya menyembunyikan kecacatan saya dan takut keluar dan tidak ingin orang tahu. Saya hanya berpikir tidak ada yang akan menerima saya."

"Saya pikir banyak orang mengidentifikasi diri mereka dengan penyakit mereka sebagai 'saya adalah ini', dan itu tidak bisa menjadi identitas Anda."

"Dalam kasus saya, begitu banyak yang diambil dari saya. Saya kehilangan hak asuh atas anak saya, saya kehilangan karier saya dan tidak dapat bekerja, saya sedang menjalani perceraian dan ditempatkan di posisi sulit, saya kehilangan begitu banyak, dan saya bisa membiarkan itu mendefinisikan saya. Tetapi Anda harus berdiri dan mengatakan, 'Baiklah, itu terjadi, dan sekarang apa? Dari apa saya terbuat?'," pungkas Sharon Stone.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait