Jadi Penyebab Meninggalnya Barbie Hsu, Flu Jepang Trending di Media Sosial Tiongkok

Binsar Hutapea | 5 Februari 2025 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kematian mendadak bintang Taiwan, Barbie Hsu, akibat pneumonia yang terkait dengan influenza saat berlibur ke Jepang telah menarik perhatian terhadap wabah flu di negara tersebut.

Barbie Hsu yang berusia 48 tahun, yang memiliki riwayat epilepsi dan penyakit jantung, bepergian ke Jepang selama liburan Tahun Baru Imlek dan tertular flu yang kemudian menyebabkan pneumonia dan kematiannya yang tragis.

Setelah kematiannya, kata kunci "Kematian Barbie Hsu" dengan cepat mendominasi sepuluh pencarian teratas di Weibo.

"Flu Jepang" juga muncul dalam daftar trending.

Karena Jepang merupakan destinasi wisata utama bagi wisatawan Tiongkok dan Taiwan, wabah flu ini memicu perbincangan hangat di dunia maya, dengan pertanyaan mengenai penyakit ini dan tingkat keparahannya.

Flu jenis apa ini? Dan mengapa begitu parah?

Influenza adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.

Ada empat jenis virus influenza yakni tipe A, B, C, dan D. Tipe A dikenal sebai jenis yang paling umum.

Biasanya jenis ini muncul selama musim flu dan telah diketahui menyebabkan pandemi.

Influenza A menyumbang sekitar 98 persen dari kasus flu selama wabah baru-baru ini di Jepang, diikuti oleh Influenza B. Barbie dilaporkan terinfeksi virus Influenza A.

Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet tersebar ke udara—seperti saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin—atau ketika seseorang menyentuh hidung atau mulut setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

Gejalanya meliputi demam, menggigil, sakit tenggorokan, batuk, nyeri otot, dan kelelahan.

Influenza B, yang memiliki gejala serupa, lebih umum ditemukan pada anak-anak dan biasanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Virus Influenza C tidak sering terdeteksi dan biasanya menyebabkan infeksi ringan, sedangkan D terutama memengaruhi sapi dan tidak dikenal dapat menular ke manusia.

Institut Nasional Penyakit Menular Jepang memperkirakan bahwa dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, negara ini mencatat sekitar 9,523 juta kasus flu.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, kasus flu mencapai angka tertinggi dalam minggu terakhir tahun 2024 (23-29 Desember).

Jumlah rata-rata kasus flu per lembaga medis yang ditunjuk adalah 64,39—hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Angka ini turun menjadi 11,06 antara 20-26 Januari 2025.

Para ahli medis Jepang memperingatkan bahwa, berdasarkan tren sebelumnya, Influenza B dapat mengalami gelombang infeksi lainnya dan menyarankan baik warga lokal maupun wisatawan untuk terus mengambil langkah-langkah pencegahan kesehatan.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Supriyanto
Berita Terkait