Scooter Braun Akhirnya Buka Suara Soal Perseteruan dengan Taylor Swift

Binsar Hutapea | 10 Juni 2025 | 12:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah bertahun-tahun bungkam, Scooter Braun akhirnya angkat bicara soal perseteruannya dengan Taylor Swift yang telah berlangsung sejak 2019. Dalam wawancara di siniar The Diary of a CEO baru-baru ini, Braun menyebut reaksi publik terhadap dirinya sebagai “sangat tidak adil”.

Sebagai informasi, konflik antara keduanya bermula ketika Braun membeli Big Machine Label Group pada tahun 2019—label rekaman yang memegang hak master atas enam album pertama Swift. Langkah ini memicu kemarahan Swift dan para penggemarnya, yang dikenal sebagai Swifties. Penyanyi "Blank Space" itu kemudian bertekad untuk merekam ulang album-albumnya dalam versi baru bertajuk Taylor’s Version.

Braun mengenang saat Swift menuliskan curhat viralnya di Tumblr tak lama setelah transaksi itu terjadi. "Saya sangat terkejut. Saya tidak perlu membahas kembali detailnya, tapi yang bisa saya katakan adalah bahwa segala sesuatu dalam hidup adalah anugerah," ujarnya.

"Pengalaman itu membuat saya bisa lebih berempati terhadap orang-orang yang pernah saya tangani. Selama ini saya selalu bilang, ‘Ya, saya mengerti.’ Tapi ternyata saya tidak benar-benar tahu bagaimana rasanya berada di sorotan global seperti itu. Saya tidak tahu bagaimana rasanya dikritik dengan begitu hebatnya,” tambah Braun.

Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Taylor Swift berhasil mendapatkan kembali kendali atas master rekaman musiknya, setelah perjuangan panjang melawan Braun. Dalam surat terbuka yang ia unggah di situs resminya, Swift menulis dengan penuh haru: “Aku hampir berhenti percaya bahwa ini bisa terjadi. Setelah 20 tahun, impian ini selalu terasa seperti umpan yang terus-menerus ditarik menjauh. Tapi semua itu sudah berlalu sekarang. Aku sering tiba-tiba menangis bahagia karena akhirnya bisa berkata: Semua musik yang pernah aku buat... sekarang adalah milikku.”

Braun juga mengakui bahwa pengalaman tersebut memberinya perspektif baru. “Segala pujian yang saya terima sebelum kejadian itu, ternyata tidak pantas. Dan semua kebencian yang saya terima setelahnya juga tidak pantas, karena orang-orang itu tidak benar-benar mengenal saya. Rasa sakit itu memberi saya kesadaran,” tuturnya.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait