Squid Game Musim Ketiga Puncaki Netflix, Tapi Tuai Pro-Kontra soal Akhir Cerita
TABLOIDBINTANG.COM - Serial Squid Game musim ketiga, besutan sutradara Hwang Dong-hyuk, langsung merajai tangga serial global Netflix hanya sehari setelah dirilis pada 27 Juni. Meski demikian, musim terbaru ini menuai tanggapan beragam dari para penonton.
Sebagian mengapresiasi kejutan alur ceritanya, namun tak sedikit pula yang mengkritik karena dianggap kehilangan sentuhan orisinal yang membuat musim pertama begitu ikonis.
Sorotan utama datang dari akhir cerita yang mengejutkan: Pemain 456, Seong Gi-hun (diperankan Lee Jung-jae), diceritakan tewas demi menyelamatkan seorang bayi yang lahir di tengah permainan mematikan.
Namun, dalam konferensi pers yang digelar pada 30 Juni di kawasan Samcheong-dong, Seoul, Hwang mengungkapkan bahwa awalnya ia merancang akhir cerita yang jauh lebih optimistis.
“Ketika pertama kali memikirkan musim ketiga, saya membayangkan Gi-hun akan kembali ke permainan — mungkin untuk menghancurkannya atau setidaknya membantu beberapa orang melarikan diri — lalu pergi menemui putrinya di Amerika,” jelas Hwang.
"Namun saat mulai menulis secara serius, saya bertanya pada diri sendiri, cerita apa yang benar-benar ingin saya sampaikan? Dan itu menyadarkan saya bahwa perjalanan Gi-hun harus berakhir di sini.”
Hwang menegaskan bahwa Squid Game sejak awal dirancang sebagai cerminan dari kondisi dunia nyata.
“Dibanding saat saya membuat musim pertama, dunia kini semakin memburuk. Ketimpangan ekonomi makin dalam, hidup orang biasa semakin sulit, dan perang tak kunjung reda. Semua ini terasa makin suram tiap tahunnya.”
Ia menambahkan bahwa perjalanan tragis Gi-hun dimaksudkan untuk menyoroti realitas tersebut — sebagai potret pahit dari “orang biasa atau bahkan di bawah rata-rata” dalam masyarakat modern.
Salah satu elemen yang membuat Squid Game begitu melekat di benak penonton adalah penggunaan permainan tradisional anak-anak Korea yang diubah menjadi tantangan hidup dan mati. Namun untuk musim ketiga, Hwang mengaku pemilihan permainan menjadi tantangan tersendiri.
“Tampaknya semua permainan bisa digunakan, tapi saat mulai mengadaptasi, banyak kendala muncul. Pemain harus bisa dieliminasi dengan cara yang masuk akal, dan permainan harus membuka ruang untuk dinamika karakter serta perkembangan cerita,” katanya.
Beberapa permainan bahkan batal ditampilkan karena dianggap kurang dramatis. Salah satunya adalah “Mengapa kamu datang ke rumahku?” yang terlalu bergantung pada suit dan kurang bercerita. Gagasan lain, seperti “Buka Gerbang Dongdaemun” dengan pemain diikat ke ban berjalan, juga dibatalkan karena terlalu random.
Sebaliknya, permainan “kejar-kejaran” justru dipilih dan diubah menjadi duel mematikan antar pemain.
“Seperti permainan kelereng di episode 4 musim pertama, saya ingin permainan keempat kali ini menjadi yang paling emosional. Maka saya tambahkan elemen pertarungan hingga mati, agar tensi dramatis meningkat.”
Akhir serial juga menampilkan kejutan: aktris peraih Oscar, Cate Blanchett, muncul sebagai perekrut yang memainkan permainan ddakji dengan peserta baru di AS. Hwang menyebut pemilihannya sebagai keputusan artistik yang disengaja.
“Kalau di Korea pemain ddakji-nya pria (diperankan Gong Yoo), saya pikir akan menarik jika di AS karakter perekrutnya perempuan. Blanchett selalu jadi aktris yang saya kagumi, dan saya tahu dia bisa mencuri perhatian bahkan di adegan singkat. Tim produksi setuju, jadi kami menghubunginya.”
Kemunculan Blanchett dan latar AS dalam adegan akhir memicu spekulasi akan adanya remake Amerika atau sekuel lanjutan. Namun Hwang langsung membantah.
“Saya sudah menyampaikan semua pesan yang ingin saya sampaikan di musim ini. Melanjutkan cerita utama tidak akan memberikan nilai tambah.”
Sebaliknya, ia membuka kemungkinan untuk membuat spin-off.
“Akan lebih masuk akal jika kita lanjutkan dengan cerita sampingan, misalnya kehidupan pribadi para petugas bertopeng. Ingat foto yang ditemukan di rumah Kapten Park bersama Front Man? Itu awalnya hanya Easter egg, tapi akan menarik kalau kisah mereka dieksplor lebih jauh.”