Dianggap Langgar Aturan Tiongkok, Akun Media Sosial Weibo Lisa Blackpink Ditutup
TABLOIDBINTANG.COM - Penggemar Lisa Blacpink tidak bisa lagi melihat kiprah penyanyi asal Thailand tersebut di Weibo yang merupakan salah satu platform media sosial terbesar di Tiongkok. Pasalnya, akun milik Lisa yang memiliki lebih dari delapan juta pengikut ditutup karena melanggar peraturan platform Weibo.
Sementara itu, akun milik aktris Angelababy dinonaktifkan dari media sosial tersebut. Tidak ada penjelasan yang diberikan untuk hal tersebut, tetapi spekulasi menyebutkan hal ini terkait dengan keputusan Angelababy - yang nama aslinya adalah Angela Yeung - dan aktris Tiongkok Zhang Jiani menghadiri pertunjukan kabaret Crazy Horse di Paris yang dibintangi Lisa pada Septembet lalu.
Hadirnya bintang-bintang Tiongkok di pertunjukan yang menampilkan banyak wanita seksi dan penari berpakaian minim ini mendapat tanggapan negatif dari anggota masyarakat di Tiongkok.
Di sisi lain, pada 2021, Presiden Tiongkok Xi mengeluarkan sejumlah langkah besar untuk membersihkan industri hiburan, dengan memberikan larangan untuk selebriti yang memiliki "politik yang tidak benar". Perintah juga membatasi konten yang "vulgar dan cabul".
Dinonaktifkan, Angelababy (34) dan Zhang (36) tidak akan bisa lagi membuat postingan di Weibo karena dianggap telah "melanggar hukum dan peraturan yang berlaku". Adapun aun Douyin (TikTok versi Tiongkok) mereka juga telah diblokir. Sementara akun Weibo Lisa tampaknya telah benar-benar dihapus.
Dari sejumlah foto-foto yang diambil oleh para penggemar dan diposting di media sosial pada September lalu, Angelababy dan Zhang terlihat masuk dan keluar dari lokasi pertunjukkan Crazy Horse. Namun dalam unggagn di Instagram pada awal Oktober, Crazy Horse mengatakan bahwa Angelababy tidak menghadiri acara tersebut.
Pelarangan Lisa di Weibo sendiri dianggap tidak merugikan. Pasalnya, grup K-pop seperti Blackpink telah lama dilarangan secara tidak resmi di Tiongkok sejak pemerintahan Korsel menempatkan sistem anti-misil Thaad yang membuat Beijing marah pada tahun 2017.