Ramalan Jayabaya 2023: Orang Kelabakan Bertahan Hidup

| 9 Desember 2022 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Masyarakat Indonesia sendiri pasti sudah tidak asing dengan Prabu Jayabaya yang hidup di tahun 1135-1159 dan menjadi salah satu tokoh penting di Kerajaan Kediri.

Dalam Tradisi Jawa, sang Prabu dikenal sangat piawai dalam meramal kejadian di masa depan dan hampir seluruh ramalannya terjadi, seperti bencana alam dan sebagainya.

Ternyata, ramalan ini sendiri sudah memprediksikan hal-hal yang akan terjadi di tahun 2023, yang bikin cukup merinding. Berikut penglihatan Jayabaya akan 2023.


1. Ketar-Ketir, Kondisi Alam Berantakan

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa kondisi alam di tahun 2023 akan berantakan dan membuat para penghuni bumi ketar-ketir.

2. Orang-Orang Kelabakan Bertahan Hidup

Menyebutkan bahwa resesi akan terjadi besar-besaran dan tidak hanya di Indonesias aja, tetapi juga di seluruh dunia.

Prabu Jayabaya menyebutkan dalam ramalannya, 'wong golek pangan koyo gabah diinteri,'.

Ini diartikan sebagai orang-orang akan kelabakan dalam bertahan hidup, seperti beras yang digoyang-goyangkan di dalam tampah.

3. Kondisi Politik yang Kacau

Dalam ramalan disebutkan bahwa, "Besok yen ono peperangan, teko soko wetan kulon kidul lan lor, akeh wong becik soyo sengsoro, wong jahat soyo seneng,". Kurang lebih diartikan, Akan banyak orang sengsara, yang jahat, ya jahat. Tidak hanya itu saja, perang saudara juga akan terjadi di tahun 2023 sebagaimana Jayabaya menyebutkan,  "Ono peperangan ing jero, amargo para pangkat akweh sing padha salah paham,". Artinya akan ada peperangan saudara. Banyak terjadi 'kesalah pahaman, dan mengambil kepentingan sendiri.

4. Pandemi Belum Berakhir di 2023

Pandemi yang terjadi masih belum berakhir meskipun sudah memasuki tahun 2023 berdasarkan ramalan Jayabaya.

Dalam ramalan disebutkan, "Akeh wong dicokot lemut mati. Lan akeh wong dicokot semut sirno," yang berartikan "Banyak orang yang digigit nyamuk mati dan banyak orang yang digigit semut hilang,".

Semut dan nyamuk ini menjadi metafora dari berbagai virus yang bisa saja menyebabkan pandemi lainnya di tahun depan.

Penulis :
Editor:
Berita Terkait