Erdogan dan Pemimpin Qatar Akhirnya Bahas Soal Situasi Kemanusiaan di Gaza

Supriyanto | 17 April 2024 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar atau pimpinan di Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada hari Senin (15/4) kemarin berbicara empat mata. Dalam pembicaraan lewat telepon itu, mereka membahas hubungan bilateral dan situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Selasa (16/4), Direktorat Komunikasi Turki mengatakan pemimpin dua negara itu berbicara tentang hubungan Turki dan Qatar, terkait serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dan situasi kemanusiaan di wilayah kantong Palestina.

Sementara itu, Erdogan menggarisbawahi perlunya persatuan di dunia Islam untuk meningkatkan upaya menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza dan menghukum kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah dilakukan selama serangan yang sedang berlangsung.

Presiden Turki menambahkan bahwa sangat penting untuk menahan Israel sesegera mungkin dan bertindak dengan akal sehat untuk mencegah penyebaran ketegangan di wilayah tersebut.

Duo ini juga saling mengucapkan selamat atas hari raya Idul Fitri minggu lalu.

Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Hampir 33.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 76.500 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pada bulan Januari mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait