Tentang Sinetron 1000 Episode dan Perhitungan yang Rancu

Panditio Rayendra | 24 Desember 2013 | 14:36 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - MENUTUP tahun 2013, sinetron Tukang Bubur Naik Haji (TBNH): The Series berhasil mengalahkan rekor Cinta Fitri (CF) dari faktor kuantitatif.

Sebelumnya, CF dikenal sebagai sinetron dengan jumlah episode terpanjang. CF memerlukan waktu empat tahun, April 2007-Mei 2011, untuk membukukan 1002 episode.

Sementara TBNH, mengumpulkan 1000 episode dalam tempo yang jauh lebih singkat, Mei 2012-Desember 2013. Hanya 1,5 tahun.

Anda yang rajin menonton sinetron pasti mengerti betul mengapa dua judul ini memerlukan waktu yang sangat berbeda untuk mencapai 1000 episode. CF, tayang dengan durasi normal. Sekali tayang berdurasi 60-90 menit, termasuk iklan. CF terbagi dalam tujuh season. Waktu rehat (break) antar-season, sekitar 1-3 bulan.

TBNH, tidak memiliki season. Sekali tayang, durasinya panjang. Pernah dalam sehari, TBNH tayang 4 bahkan 5 jam. Hitungan episodenya pun berbeda. Sehari dihitung 2, 3, bahkan 4 episode. Ini yang menyebabkan TBNH jauh lebih cepat 'pecah telur' 1000 episode dibandingkan CF.

PERBEDAAN PERHITUNGAN EPISODE STASIUN TV
Dalam akun Twitter pribadi saya, @sinetr0n, saya sering mengoceh soal jumlah episode sinetron. Sekali waktu, saya membahas TBNH yang segera mematahkan rekor CF dari segi jumlah episode. Seorang teman yang kebetulan bekerja di sebuah rumah produksi (bukan dari PH yang memproduksi TBNH ataupun CF), sebut saja Ella, me-reply kicauan saya. "Rasanya kok enggak adil, ya, membandingkan sinetron yang sehari tayang 1 episode dengan sinetron yang suka rapel episode?"

Komentar Ella ada benarnya. Setiap stasiun TV dan rumah produksi memiliki cara yang berbeda dalam menghitung episode.

Ingat Tutur Tinular versi 2011 (TT 2011)? Sinetron garapan Gentabuana Paramita yang tayang di Indosiar ini rata-rata tayang 2 jam per hari. Ketika ratingnya melejit, sinetron ini sempat tayang dengan durasi ekstra, 3 jam. Pernah juga beberapa kali tayang 90 menit karena Indosiar memiliki program spesial.

Tapi tak peduli sekali tayang 90, 120, atau 180 menit, tetap saja hitungannya 1 episode per hari. Akibatnya, dalam masa tayang 1 tahun (26 September 2011-2 September 2012), TT 2011?hanya?membukukan 329 episode.

Sinetron Indosiar lainnya, meski berbeda PH, juga dihitung 1 episode untuk 1 hari tak peduli durasinya 60, 90, 120, atau 180 menit sekali tayang. Selain TT 2011, hal ini bisa dilihat pada Khadijah dan Khalifah (Multivision Plus), Muslimah, dan Inayah (keduanya Soraya Intercine Films).

Kebetulan, saya mengenal seorang penulis, sebut saja Tina, yang mengerjakan skenario sebuah sinetron yang dulu tayang di Indosiar (yang bersangkutan minta agar sinetron atau rumah produksinya tidak disebutkan-red). Sinetron yang ia garap, pernah mengalami perubahan durasi beberapa kali. Tapi tak peduli panjang atau pendek durasinya, di tayangan tetap dihitung satu episode. Lho, apa penulis enggak rugi?

"Enggak, tuh. Episode di skenario, jumlahnya sudah jauh di atas daripada episode yang tertulis di tayangan. Enggak tahu deh gimana hitung-hitungan produser dengan stasiun TV," cerita Tina suatu kali.

Perhitungan episode sinetron di Indosiar ini, tentu sangat berbeda dengan sinetron di RCTI. Jika memakai sistem hitungan ala RCTI, jumlah episode TT 2011 tentu sudah di atas 600.

Sebelum TBNH, ada sinetron RCTI lainnya yang dihitung 2-3 episode sekali tayang karena durasi harian 2-3 jam: Putri yang Ditukar (mencapai 676 episode dalam 1 tahun 2 bulan) dan Anugerah (membukukan 473 episode dalam 10 bulan).

PANJANG EPISODE DAN KEBANGGAAN RUMAH PRODUKSI
Memiliki sinetron dengan jumlah episode yang panjang, tak bisa dipungkiri jadi kebanggaan bagi rumah produksi. Tidak mudah, lho, membuat penonton setia pada sebuah judul sinetron selama bertahun-tahun.

Pada 27 Februari 2006, sinetron Tersanjung meraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai sinetron terpanjang dalam sejarah pesinetronan Indonesia. Sinetron produksi Multivision Plus ini membukukan 356 episode.

"Baru kali ini saya menyaksikan sinetron terpanjang dalam kurun waktu 1998-2005. Ini jelas prestasi tersendiri dalam industri sinetron Indonesia. Kita menganggap sinetron ini yang pertama, paling unik, dan langka. Kita tidak menilai mutu karena itu wewenang lembaga lain," kata Jaya Suprana, pimpinan MURI, seperti dimuat tabloid Bintang Indonesia edisi 776, Minggu Pertama Maret 2006.

"Sebagian besar orang minta dihentikan karena ingin tahu endingnya seperti apa," jelas Raam Punjabi ketika menerima penghargaan untuk Tersanjung.

Rekor Tersanjung lantas dipatahkan CF. "Tepat 3 Juni Cinta Fitri masuk episode ke 777," jelas Manoj Punjabi, saat ditemui di kantor MD Entertainment, Jl Tanah Abang 3, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Juni 2010. Pada episode 777, ending season 5, CF tercatat di MURI sebagai sinetron dengan jumlah episode terbanyak.

CF tutup buku pada episode 1002, Mei 2011. Jumlah episode CF, pada akhir tahun 2013 resmi dikalahkan TBNH. Pada Selasa, 24 Desember 2013, SinemArt menggelar syukuran 1000 episode dengan cara unik: membagikan 1000 mangkuk bubur di lokasi syuting.

"Alhamdulillah, sedikit aja enggak nyangka bisa sampai begini dahsyat. Seluruh pemain beryukur kepada Allah telah diberikan berkah sampai seribu episode," ucap Latief Sitepu kepada Bintang Online di sela acara. Sampai tulisan ini dibuat, belum ada diketahui apakah TBNH akan tercatat di MURI atau tidak.

Well, terlepas sistem episode yang dirapel, merupakan prestasi bagi TBNH bertahan selama 1,5 tahun tanpa break, dengan rating yang relatif masih stabil di 3 besar. Melihat TBNH yang masih berpotensi membukukan puluhan bahkan ratusan episode lagi, sepertinya perlu waktu lama bagi sinetron lain untuk melampaui jumlah episode TBNH. ?

(ray/ade)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait