BINTANG OF THE YEAR 2013: Reza Rahadian

Wayan Diananto | 20 Desember 2013 | 23:35 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - GELAR Bintang of the Year 2013 jatuh ke tangan Reza Rahadian (26).?

Sepanjang tahun ini, yang tersiar dari Reza selalu tentang penghargaan dan meledaknya Habibie & Ainun (H&A). Hingga saat ini, duet Reza-Bunga Citra Lestari (BCL) menyerap 4,5 juta penonton. Peran Habibie mendatangkan hujan piala. Gelar Pemeran Utama Pria Terpuji Festival Film Bandung 2013, Pemeran Utama Pria Terfavorit Indonesian Movie Awards, Aktor Terfavorit Kids Choice Awards, dan kini, Piala Citra!

Di antara derasnya hujan piala, Reza menghadiahi ibunya rumah dan mobil. Menghadiahi diri sendiri apartemen dan mobil baru. Anehnya, Reza menyebut 2013 sebagai tahun paling tidak produktif. Dan hanya kepada Bintang, Reza blakblakan soal pertengkaran dengan BCL.?

Pertengkaran dengan BCL
Masih ingat H&A? Selain adegan di rumah sakit yang memicu banjir air mata penonton, adegan apa lagi yang Anda kenang? Ya, dialog "gula jawa kini berubah menjadi gula pasir." Rayuan Habibie yang dilontar di dekat pohon, beberapa tahun setelah mereka terpisah. Tahukah Anda, apa yang terjadi di lokasi syuting saat adegan romantis itu dieksekusi Faozan Rizal? Reza dan BCL bertengkar hebat.

Pertengkaran itu berakhir dengan tangisan pelantun "Pernah Muda" di lokasi syuting. Musabab cekcok dipicu hal (yang sepintas) sepele. Reza berangkat ke lokasi syuting lebih dulu, meninggalkan BCL yang masih di ruang kostum. Beberapa menit kemudian, BCL datang dengan air muka kurang senang. Ia mendekati Reza sambil menggeleng-gelengkan kepala. Semenit sebelum take, BCL meradang. “Kamu meninggalkan saya begitu saja, ya?" katanya. Bagi Reza itu bukan perkara besar.

Bagi BCL, itu seperti menempatkannya sebagai pihak yang terlambat di lokasi syuting. "Kamu tahu? Kamu tidak perlu melakukan itu. Emangnya susah ya, jalan bareng saya ke lokasi?" Mendengar komplain lawan main, Reza naik pitam. Keduanya terlibat cekcok sengit. BCL menangis.

Bukannya meredakan persoalan, Reza malah balik menyerang. "Bisa stop enggak, nangisnya? Kita mau take, nih! Kalau nungguin kamu nangis, enggak kelar-kelar syutingnya."

"Kesalahan saya saat itu, bukannya meredakan pertikaian. Malah bikin kondisi merunyam. BCL menangis. Eyang Habibie ada di situ menyaksikan keributan kami. Beliau terdiam. Kru dan sutradara terdiam," aku Reza dalam wawancara dengan Bintang. Menyadari kesalahannya, Reza merangkul BCL dan minta maaf. Permintaan maaf itu dijawab oleh BCL, "Jangan seperti itu lagi ya, Za?” Dari konflik itu, ia menyadari betapa dalam hubungannya dengan pemilik album Tentang Kamu.

"Kami bisa ribut, lalu berdamai seolah tidak terjadi apa-apa. Makan bersama di hotel, berdebat di meja makan, lalu balik ke kamar masing-masing. Setelah itu di kamar, kami bertelepon. Saya dan BCL seperti laki-bini. Dia pemain yang sangat mengurus, memperhatikan lawan main. Maka saya menjadi orang pertama yang protes kalau ada komplain: BCL di H&A kurang Ainun, deh! Saya tahu perjuangannya menyelami karakter Ainun,” papar bintang Emak Ingin Naik Haji.

Tidak ada yang menampik totalitas Reza dalam H&A. Selain gestur yang mirip Habibie, suara Reza terdengar sangat berbeda. Teknik memilih warna suara itu didapat Reza ketika menonton Meryl Streep dalam film Julie & Julia serta Daniel Day Lewis di film Lincoln. Selebihnya, permainan aktor kelahiran 5 Maret itu diasah oleh lawan mainnya. BCL sangat berpengaruh dalam penampilan Reza.?

"Selama syuting, BCL memperhatikan makan dan pekerjaan saya, bahkan mood saya dijaganya dengan baik. Tidak akan ada Reza sebagai Habibie jika bukan BCL yang mendukung," tegasnya.

Selama Syuting, Kening Reza Dikecup Acha ?
Kerja keras itu membuahkan hasil. Di ajang festival, namanya kerap tercantum di dalam daftar nomine dan berujung aksi genggam piala di atas panggung. Tidak kurang dari sepuluh penghargaan didapat Reza sepanjang tahun ini. Mayoritas piala didapat lewat karakter Habibie.

Habibie pula yang mengantar Reza meraih Piala Citra ketiga. Bayangkan, dalam lima tahun ia membawa pulang tiga Citra. Dimulai dari kemenangan di kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2009 dalam Perempuan Berkalung Sorban. Pada tahun itu, Reza juga dinominasikan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik lewat Emak Ingin Naik Haji. Setahun kemudian, ia membawa pulang lagi Piala Citra lewat karakter Rosyid dalam film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta besutan Benni Setiawan.

Sejak itu, menjadi nomine FFI seolah "hobi" baru Reza. Kurun 2009-2013, Reza hanya absen dari nominasi FFI pada 2011. Tahun lalu, ia diunggulkan lewat Testpack: You're My Baby. Yang menarik, Reza sama sekali tidak melakukan reading skenario saat syuting Testpack. Kok bisa, ya tidak reading naskah tapi akting keren dan menjadi kandidat Citra? Ini rahasianya.

"Kami tidak reading. Saya dan Acha cuma bertemu sekali di kantor Monty Tiwa. Hari pertama syuting, Acha membuka diri. Tiba-tiba Acha bilang: Kang, sebagai suami istri kita mesti bagaimana?" kenang Reza. Sejak itu, "Neng" dan "Akang" menjadi panggilan sayang yang muncul dan menyatukan keduanya. Pada hari yang sama, Acha bertanya, "Besok, Akang pengin dimasakin apa?" Reza meminta dibuatkan nasi ayam goreng, sambal, dan lalapan termasuk tahu tempe.

Acha benar-benar membawa menu permintaan Reza ke lokasi syuting! Tidak hanya itu, Reza mendapat kecupan di kening setiap pagi di lokasi syuting. Begitu syuting selesai, bubarlah tradisi itu. “Saya tidak menampik perlakuan Acha karena dengan itu kami tampil optimal,” Reza menukas. Tidak heran, keduanya dinominasikan di FFI tahun lalu. Satu piala dibawa pulang Acha. Sayang, Reza harus mengakui kedigdayaan Donny Damara dalam Lovely Man.

(wyn/adm)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait