Mengenal Kekayaan Kopi Indonesia di Kedai Tanamera

Wayan Diananto | 1 Februari 2019 | 01:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kata orang, setiap kopi rasanya berbeda-beda tergantung letak geografi dan tanaman yang berada di sekitarnya. Meski sama-sama ditanam di daerah Gayo misalnya, beda kawasan, beda rasa. Faktor pengolahan setelah panen juga memengarugi cita rasa kopi. Hal itu terungkap dalam perayaan ulang tahun kelima Tanamera Coffee di Kemang, Jakarta, belum lama ini. Master Roaster Tanamera Coffee, John Lee, mencontohkan perkebunan kopi di Bali.

"Di Bali misalnya, para petani menanam dua pohon, yakni kopi dan jeruk. Tanaman kopi tidak bisa terpapar sinar matahari langsung. Karenanya ia butuh pohon pelindung. Para petani menanam pohon jeruk untuk memayungi tanaman kopi. Itu sebabnya, cita rasa kopi Bali punya sensasi jeruk. Sangat unik. Kualitas kopi Bali pun makin meningkat. Kemajuan infrastruktur menunjang proses produksi para petani,” urai John Lee kepada tabloidbintang.com.

Beredar kabar, kualitas kopi dari Pulau Jawa kalah dengan kopi Nusa Tenggara Timur, Toraja, Papua, Sumatra, dan Bali. Ini karena kualitas tanah di Jawa kurang bagus dan paparan polusi. John Lee tidak setuju. Menurutnya, setiap tanah memiliki profil dan karakter berbeda. Inilah yang membuat cita rasa Nusantara sangat kaya. Jadi tidak bisa langsung disimpulkan bahwa kopi dari daerah A lebih baik daripada B. Kopi Jawa juga punya sensasi tersendiri.

Dalam kesempatan itu, John Lee bersama Senior Marketing Executive Tanamera Coffee, Natasha Tirtadjaya, mengumumkan, saat ini Tanamera Coffe telah membuka 11 gerai di 5 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Denpasar, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya. April mendatang, Tanamera Coffe membuka gerai baru di Singapura lalu Malaysia.

"Pembukaan di kedua negara ini karena permintaan pasar tinggi. Selain itu kami berencana membuka 7 kedai baru di tiga kota yakni Palembang, Medan, dan Semarang. Diharapkan, sampai akhir tahun ini, kami memiliki 20 kedai," Natasha menjelaskan.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait