Blakblakan Yonghwa CNBLUE Soal Kasus Kecurangan Pendaftaran Kuliah

Rizki Adis Abeba | 2 Maret 2018 | 21:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kasus kecurangan dalam pendaftaran kuliah di Universitas Kyunghee yang melibatkan vokalis band CNBLUE, Yonghwa, masih terus bergulir. Meski Yonghwa telah meminta maaf dan “menebus” kesalahan dengan segera menjalani wajib militer, kabarnya berkas kasus ini telah masuk ke kantor kejaksaan.

Menanggapi kasus ini, Yonghwa akhirnya menuliskan klarifikasi di akun Instagram. “Alasan mengapa saya tetap diam dan tidak bicara soal isu ini adalah karena kasusnya masih dalam pemeriksaan dan saya yakin bukan hak saya untuk bicara di bawah situasi ini. Seperti yang saya nyatakan di permohonan maaf sebelumnya, saya masih berusaha merenungi kesalahan saya karena saya menanggung tanggung jawab jika hasilnya membuktikan bahwa saya melanggar aturan,” urai Yonghwa.

Meski meminta maaf, Yonghwa merasa dirinya tidak pernah sengaja melakukan kecurangan. Menurut Yonghwa kasus ini diawali karena ketidakpahaman dirinya mengenai proses pendaftaran dan seleksi masuk Universitas Kyunghee. “Yang saya tahu, wawancara untuk program doktor di sekolah pascasarjana jurusan seni dilakukan berdasarkan kebijakan para profesor karena mereka dapat mengetahui bakat dan kegiatan para pendaftar melalui penyampaian materi seperti portfolio,” papar Yonghwa.

Sebelum melakukan pendaftaran program pascasarjana, Yonghwa mengatakan dirinya pernah bertemu dengan seorang profesor di studio rekaman. Di hadapan sang profesor, ia memainkan lagu baru dan beberapa lagu lama. Yonghwa juga bicara tentang rencana kariernya di masa depan. Dalam pemahaman Yonghwa, proses itu tak ubahnya wawancara untuk memasuki program pascasarjana.

Sayangnya, Yonghwa kini dituduh melakukan kecurangan dalam pendaftaran calon mahasiswa pascasarjana. Ia dianggap menggunakan ketenarannya untuk mendapat jalur khusus dalam pendaftaran di Universitas Kyunghee. Akibat kasus ini, Yonghwa saat ini menghentikan seluruh kegiatan keartisannya dan memilih segera menunaikan wajib militer pada 5 Maret mendatang.

(riz / bin)
 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba