500 Orang Diperkirakan Hilang Akibat Tanah Longsor di Sri Lanka

TEMPO | 19 Mei 2016 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hampir 400 orang diperkirakan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.

Sejumlah pejabat Sri Lanka mengatakan regu penyelamat berjuang keras menyelamatkan korban dan menemukan korban tewas.

Palang Merah Sri Lanka, yang menghadiri pertemuan penanggulangan bencana di lokasi tanah longsor terparah, yakni Aranayaka di Kabupaten Kegalle, Rabu pagi, 18 Mei 2016, mengatakan jumlah korban tewas dikhawatirkan meningkat jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang terdaftar sejauh ini.

"Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa 300-400 orang dikhawatirkan tewas dalam tanah longsor Aranayaka," kata Neville Nanayakkara, Direktur Umum Palang Merah Sri Lanka, kepada Reuters.

Reuters sendiri melaporkan, hujan deras selama tiga hari telah memaksa lebih dari 196 ribu orang meninggalkan rumah. Mereka juga menyertakan data resmi terbaru yang menunjukkan 19 mayat baru saja ditemukan, sehingga jumlah korban tewas yang ditemukan menjadi 35 orang.

Pemerintah bersama Palang Merah berusaha keras menyelamatkan korban yang selamat. Upaya itu difokuskan di Kota Aranayaka, 100 kilometer arah timur Ibu Kota Kolombo. Di sini, tiga desa dilaporkan terkubur air dan tanah longsor. 

Palang Merah mendirikan kamp bagi korban yang selamat dari tanah longsor Aranayaka. Pasukan angkatan laut dan udara Sri Lanka yang menggunakan perahu dan helikopter juga menyelamatkan 200 orang yang terjebak di distrik pesisir barat laut Puttalam. 

Banjir dan kekeringan merupakan siklus yang sering menghantam Sri Lanka. Angin monsum selatan yang terjadi antara Mei dan September menerjang Sri Lanka. Dan hujan lebat umumnya berlangsung dari Desember sampai Februari.

 

TEMPO

 

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO