Cerita Pamela Bowie tentang Perkenalan dengan Joshua Suherman, Pacaran, Putus, Lalu Nyambung Lagi

Yohanes Adi Pamungkas | 5 November 2016 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pamela Bowie mengenang 5 tahun lalu ketika kali pertama berjumpa dengan Joshua.

"Aku dan Jojo sama-sama bermain dalam sinetron Santriwati,” bilang dia.

Kebersamaan di lokasi syuting menumbuhkan benih-benih cinta. “Sinetronnya tidak jadi tayang, tetapi kami malah dekat,” ucap Pamela.

Keduanya akhirnya berpacaran, tapi hanya setahun. “Kami putus karena sama-sama sibuk. Kami masih duduk di bangku SMA jadi belum berpikir terlalu serius dalam berpacaran,” bilang lawan main Dion Wiyoko dalam film Winter In Tokyo. 

Pamela dan Jojo tetap berhubungan baik. “Hubungan kami seperti teman saja. Kalau bertemu, kami saling sapa. Tidak ada perasaan cinta,” lanjut Pamela. Mereka sempat menjalin hubungan dengan orang lain, misalnya Jojo pernah berpacaran dengan Agatha Valerie.

Saat sama-sama jomblo lagi, dalam sebuah kesempatan mereka bertemu. Jojo mendekati Pamela untuk kedua kalinya, Pamela menyambut. Apalagi kini mereka sama-sama serius. 

Hampir satu tahun Pamela dan Jojo berpacaran. Kegemaran Jojo menghibur Pamela, dengan banyolan segar, membuat hidup Pamela indah. “Jojo menyenangkan, kocak sekali. Setiap beraktivitas bersamanya, aku selalu senang, tidak bosan,” puji Pamela. 

Gaya pacaran mereka menurut Pamela cenderung santai, tetapi serius menatap masa depan.

“Kami serius, tapi tidak dibawa bebannya. Kami bukan pasangan romantis, pacaran tidak menye-menye,” bilang Pamela sambil tertawa.

“Misalnya, nih aku dan Jojo suka makan di warung tenda pinggir jalan,” akunya. 

Jojo mendukung kariernya sebagai pemain sinetron. Ia suka menemani Pamela di lokasi syuting.

“Dia menghiburku biar tidak bete. Aku juga suka datang ke lokasi pekerjaan Jojo sebentar, pintar-pintar membagi waktu saja,” beber Pamela. 

Restu dari orang tua sudah dipegang. Orang tua mereka sudah saling kenal.

“Orang tua kami senang kami bisa bersama lagi. Mereka selalu berpesan, pacaran tidak boleh vulgar dan berjalan di koridor yang benar,” tutup Pamela mengakhiri perbincangan.

 

(han/gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor : Yohanes Adi Pamungkas