Biasa Lari Marathon, Alya Rohali Kesulitan saat Menari Jawa

Abdul Rahman Syaukani | 18 Februari 2019 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Alya Rohali bersama Maudy Koesnaedi dan Maya Hasan ikut terlibat dalam pertunjukan wayang orang bertajuk Bhisma Mahawira yang digelar di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (17/2)

Alya Rohali mengatakan pertunjukan Bhisma Mahawira merupakan karya pertamanya dalam seni teater.

"Pementasan wayang orang pertama kali buat saya. Tapi saya cukup familiar dengan wayang orang karena saya waktu kecil suka baca komik," kata Alya Rohali, di hadapan awak media.

Alya Rohali mengaku kesulitan menari Jawa dalam pertunjukan Bhisma Mahawira. Karena dia bertahun-tahun terbiasa dengan gerakan cepat dengan kapasitasnya sebagai pelari.

"Saya diajak sama Mas Hendro, menari Jawa, nembang, ngomong bahasa Jawa. Saya kan suka lari marathon semuanya benar-benar kecepatan," aku Alya Rohali yang mengaku cukup kesulitan membuat semua gerakannya terlihat sempurna.

Meski terasa cukup menyulitkan, Alya Rohali bersyukur gerakannya menari bisa bagus setelah melakukan latihan serius dan waktu yang cukup lama.

"Nari jawa itu harus benar-benar pakai hati ya. Mungkin karena saya baru pertama kali butuh adaptasi lebih banyak. Buat saya nari masih strugling banget. Di sini saya berlatih sabar sekali," paparnya.

Alya Rohali berharap keterlibatannya dalam pertunjukan wayang orang Bhisma Mahawira dapat memotivasi orang untuk lebih memperhatikan  tradisi. Dia juga berharap segmen penonton wayang orang jadi lebih luas ke depannya.

"Senang sekali bisa terlibat dalam pementasan ini. Semoga bisa mengajak lebih banyak orang untuk nonton wayang orang. Semoga yang nonton terhibur dan bisa memaklumi kalau tembangan aku ada yang kurang tepat," kata Alya Rohali.

Pertunjukan Bhisma Mahawira merupakan pagelaran ketika yang dilakukan Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta dan Gending Enem. Sebelumpada pada 5 November 2017 mereka mengadakan pementasan ayang orang bertajung Aryo Penangsang dan pada 7 November 2015 mementaskan Ramayana dengan tajung Sang Dewi Shinta.

(man/ari)

Penulis : Abdul Rahman Syaukani
Editor : Abdul Rahman Syaukani