Yuyun Ismawati Drwiega, Pejuang Lingkungan Hidup yang Pernah Ditahan Polisi
TABLOIDBINTANG.COM - Sejak duduk di bangku sekolah, Yuyun Ismawati Drwiega (54) sudah jatuh hati pada isu lingkungan.
Magister Manajemen dan Perubahan Lingkungan dari Universitas Oxford, Inggris, ini ingin berkontribusi menangani masalah lingkungan. Hal ini diwujudkannya lewat LSM BaliFokus (Nexus3) dan fokus bergelut dengan isu toksik.
LSM BaliFokus berdiri pada 2000. Yuyun salah seorang pelopornya. Yuyun, yang kala itu bermukim di Bali, ingin ikut berkontribusi membangun Bali yang berkelanjutan.
Selang 3 tahun, kegiatan BaliFokus meluas ke Indonesia Timur kemudian merambah tingkat nasional. Setelahnya, BaliFokus berganti nama menjadi Yayasan Nexus3 yang mendalami isu kesehatan, lingkungan, dan pembangunan. Kini, Yuyun menjabat sebagai penasihat senior.
Pada 2002 lalu, isu toksik menarik perhatian Yuyun. Kala itu, muncul rencana tentang penggunaan insinerator (teknologi pembakaran sampah).
Menyadari bahaya zat-zat beracun akibat insinerator, Yuyun tak tinggal diam. Ia ikut mendukung langkah warga Gedebage, Bandung, yang menolak pembangunan insinerator yang diprakarsai wali kota.
Hadir dalam rangkaian acara Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007 di Bandung, Yuyun diminta memberi semangat kepada warga. Sedangkan 3 teman aktivis asing menceritakan pengalaman tentang proyek insinerator di negara mereka.
"Tapi kami malah ditahan di kantor polisi kepolisian resor Bandung selama 3 hari dengan alasan memprovokasi warga dan setelahnya kawan aktivis dideportasi," cerita Yuyun, yang mengungkap acara ini telah mengantongi izin.
Meski begitu, Yuyun tak gentar. Pada 2009, ia mendorong terbentuknya Indonesia Toxics-Free Network, jaringan tak mengikat untuk berbagai isu toksik.
Yuyun juga aktif mendorong berbagai advokasi terkait isu toksik. Salah satunya, ia ikut mendesak pemerintah meratifikasi Konvensi Stockholm tentang 12 bahan kimia berbahaya dan beracun. Hasilnya, Indonesia meratifikasi Konvensi Stockholm pada 2009. Ke depannya, Yuyun berharap terus bisa mendorong terciptanya peraturan dan kebijakan menuju dunia bebas racun.
(yuri / gur)
-
Berita
Anlieki Masuk Jajaran Pemuda Berpenghasilan Rp 30 Miliar Sebelum Usia 30 Tahun
Ari KurniawanRabu, 25 Agustus 2021 -
Berita
Arief Muhammad Bikin Ikoy-ikoyan, Indrakenz Muncul dengan Ikenz-ikenzan
Ari KurniawanSelasa, 24 Agustus 2021 -
Berita
Sindiran Jerome Polin Soal Konten Settingan Trending di Twitter
SupriyantoSenin, 23 Agustus 2021 -
Gaya Hidup
Cerita Sukses Elizabeth Christy Harsono Jadi Influencer di Dunia Kecantikan
RedaksiMinggu, 15 Agustus 2021 -
Berita
Nana Mirdad dan Chelsea Olivia Menolak Ikuti Trend Ikoy-ikoy, Begini Alasannya
SupriyantoRabu, 4 Agustus 2021 -
Film Tv Musik
Yuk, Belajar Jadi Influencer Bersama Vanda Rainy Lewat Webinar Tabloidbintang.com
Vallesca SouisaSenin, 28 September 2020 -
Berita
Wardah Kembali Menggelar Inspiring Young Designer Competition 2019
RedaksiJumat, 1 November 2019 -
Berita
Riescha Puri Gayatri, Si Ibu Serbabisa Di Balik MOMMY 101
Agestia JatilarasatiRabu, 24 April 2019 -
Berita
Berhasil Mengelola Mamapedia, Cindy Charlotta Tidak Abai Akan Tugas Rumah Tangga
Yohanes Adi PamungkasJumat, 19 April 2019