Prilly Latuconsina, Eksistensinya Melejit Setelah Membintang Film DANUR

Vallesca Souisa | 27 November 2017 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Prilly Latuconsina (21) melejit berkat sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS, SCTV), yang dibintanginya pada 2014-2015 bersama Aliando.

Sejak saat itu keduanya menjadi idola. GGS tamat, perlahan pamor Aliando menyurut, namun Prilly bertahan.

Mungkin sinetronnya belakangan seperti Bawang Merah Bawang Putih (Trans TV) tak menggaung sekeras GGS, tetapi Prilly membuat terobosan di layar lebar. 

Membintangi film Danur, Prilly sukses merangkul 2,73 juta penonton. Danur menandai lahirnya kembali film horor yang berkualitas sekaligus memperkuat eksistensi Prilly sebagai aktris layar lebar. 

“Danur dibuat saat tak ada film horor yang baik. Aku menerima tawaran main film horor karena tujuanku memang memperbaiki citra film horor di mata orang Indonesia, yang sudah jelek. Alhamdulillah booming,” ungkap dia.

Ia melanjutkan syuting sekuelnya, Danur 2, akhir tahun ini. Ia juga masih bergelut membesarkan bisnis kue Really Cake dan Bebelly Bakery, sambil kuliah di jurusan bisnis di London School Public of Relations, Jakarta. 

Gadis kelahiran 15 Oktober 1996 ini salah satu aktris muda paling produktif. Tiga tahun berturut-turut, 2015 hingga 2017, ia meraih penghargaan dari Panasonic Awards sebagai Aktris Terfavorit. Dan untuk kali kedua Tabloid Bintang Indonesia menobatkannya sebagai Bintang Paling Berkilau. 

“Sekarang banyak muncul artis-artis baru yang lebih muda, lebih cantik, kadang rasa khawatir ada. Namun aku bersyukur bisa mempertahankan posisiku. Fans masih setia dan sekarang malah lebih banyak,” bilang Prilly. 

Prilly berusaha melakukan yang terbaik dan mengerjakan segala sesuatunya berdasarkan hati. Dia bersedia menerima tawaran main film horor misalnya, itu sesuai kata hati. Keinginan berbisnis juga berasal dari hati, bukan dorongan orang tua.

Setelah Danur, rezeki seperti mengalir begitu saja. Prilly mengeluarkan buku kumpulan puisi Maret lalu, berjudul 5 Detik dan Rasa Rindu. Tadinya karyanya ini diragukan oleh penerbit. Namun lagi-lagi Prilly percaya pada hatinya dan berusaha meyakinkan.

“Menurut penerbit, anak zaman now enggak baca puisi. Aku bilang, aku enggak mau berkarya berdasarkan tren, aku mau berkarya berdasarkan apa yang aku suka dan apa yang ingin kusampaikan kepada orang,” tutur dia.

Hasilnya, di hari buku itu dirilis, terjual 1.000 eksemplar dalam hitungan menit. 

Rumah produksi MD Entertainment tertarik mengangkat buku bestseller ini ke layar lebar, dengan rencana syuting awal 2018. Jadwal Prilly luar biasa padat. Saat ada waktu luang, ia memilih belajar. Enggak memikirkan pacaran sampai suka diledek teman.

“Kata teman-teman, aku itu gila belajar dan kerja, tapi enggak ada kehidupan love. Sampai ada yang mengatai, ‘Pantas, ya lo jomlo!'” ungkap Prilly.

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa