Evy Amir Syamsudin, Memberdayakan Warga Binaan dengan Keterampilan Kerja
TABLOIDBINTANG.COM - Setelah sang suami Amir Syamsudin dilantik menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 2011, Evy Amir Syamsudin (49) rajin mendatangi lembaga pemasyarakatan (LP) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Evy melihat potensi para warga binaan di LP untuk menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis.
Pada 15 Oktober 2014, setelah suaminya tidak lagi menjabat Menteri, Evy mendirikan Second Chance Foundation (SCF). Ada makna khusus pada nama yayasan nirlaba mandiri pertama di Indonesia yang fokus mengangkat derajat warga binaan ini.
“Second chance berarti kesempatan kedua bagi warga binaan agar dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai warga yang bermartabat,” kata Evy di Jakarta, pekan lalu.
Evy sadar, jangankan warga binaan yang masih menjalani hukuman di LP, yang sudah bebas pun masih dicap negatif.
“Banyak orang menilai penjara itu menyeramkan. Menurut saya, lebih menyeramkan lingkungan di luar penjara. Warga binaan itu posisinya sama dengan orang lain,” tukas Evy.
Ia juga menjelaskan,“Sekarang, istilah penjara dan narapidana sudah diganti dengan LP dan warga binaan,” kata dia.
Dari beberapa LP yang rutin dikunjungi Evy, mayoritas warga binaan perempuan dan remaja yang akhirnya bekerja sama dengan SCF.
“Bukannya mendiskriminasi kaum pria, tapi potensi lebih banyak ada pada kaum wanita,” terang Evy, yang juga menjalankan usaha dalam bidang properti.
Agar pelatihan tepat sasaran dan bermanfaat, Evy sampai mengunjungi beberapa LP di luar negeri dan mengamati aktivitas warga binaan.
SCF kemudian memberi pelatihan keterampilan bagi warga binaan, mulai dari melukis, memasak, menjahit, memasak, hingga membuat kerajinan tangan. Evy tidak mengalami kesulitan mengajak mereka untuk menggali dan menunjukkan potensi. Bahkan beberapa di antara mereka berharap agar pelatihan seperti ini dilakukan sesering mungkin.
“Mereka antusias dan bersemangat setiap kami menyampaikan materi pelatihan. Para pengajar mereka termasuk desainer, pekerja pabrik, juga ahli-ahli lainnya,” terang Evy.
Berbekal pelatihan-pelatihan yang dilancarkan SCF, warga binaan sudah banyak menghasilkan produk. Seperti batik, lukisan, pajangan dari lintingan koran, robot dari korek api, pulpen, dompet, tas, hingga bola sepak.
“Saat membuat produk-produk ini, warga binaan terbentur masalah fasilitas. Namun produk yang dihasilkan berkualitas baik dan siap untuk bersaing dengan produk lainnya,” Evy menjamin.
(han / gur)
-
Gaya Hidup
Kiat Sukses Clinton Augusto Memulai Bisnis Rimbalife hingga Agen di Seluruh Indonesia
tabloidbintang.comKamis, 9 Juni 2022 -
Film Tv Musik
Gekrafs Tangsel dan Pelaku UMKM Grebek Kecamatan Ciputat Timur
tabloidbintang.comSenin, 25 April 2022 -
Gaya Hidup
Influencer Putricaya Windiarti Beberkan Fungsi Skincare, Salah Satunya Menunda Kerutan
tabloidbintang.comJumat, 22 April 2022 -
Berita
Pernah Jadi Korban Bullying, Pengusaha Muda Ini Sukses Berbisnis Di Usia 14 Tahun
tabloidbintang.comMinggu, 17 April 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Platform Sosial Commerce Syariah Berkahi, Apa Manfaatnya?
tabloidbintang.comKamis, 31 Maret 2022 -
Berita
Ribuan UMKM Fesyen Hingga Kuliner Ramaikan Ulang Tahun LMI ke-33
tabloidbintang.comJumat, 25 Maret 2022 -
Berita
Ubeatz Beyond Entertainment Memperkenalkan Konsep Co-Entertainment
tabloidbintang.comJumat, 11 Maret 2022 -
Gaya Hidup
Perkuat 2 Juta Warung di Seluruh Indonesia, Sahara dan Inkowapi Meluncurkan Go Warung
tabloidbintang.comKamis, 24 Februari 2022 -
Gaya Hidup
Ingin Stock Opname Lebih Efisien? Aplikasi Stok Barang Solusinya
InfomercialRabu, 23 Februari 2022