5 Istilah yang Sering Disalahartikan dalam Percakapan Sehari-hari

Nanda Indri Hadiyanti | 21 Februari 2020 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa istilah sering disalahartikan dalam perbincangan sehari-hari. Padahal beberapa kata tersebut memiliki arti yang kurang sopan atau tidak pantas diucapkan dalam bahasa sehari-hari. 

Berikut lima kata atau istilah yang kerap dipakai tidak sesui dengan artinya. 

1. Autisme atau kelainan sistem saraf

Kata autisme ini biasa diucapkan ketika seseorang bersikap konyol atau saat sedang bercanda di depan teman-temannya. Padahal autisme berarti kelainan saraf yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang terdeteksi sejak bayi berusia 6 bulan.

Gangguan perkembangan saraf ini kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas, dan berulang-ulang.

2. Loli berasal dari Lolicon/Lolita complex

Kata-kata ini sering digunakan untuk menyebut anak kecil yang lucu. Belakangan diketahui, jika anak dipanggil dengan sebutan loli, berarti menjadi incaran dari pedofilia atau orang yang memiliki ketertarikan seksual kepada anak di bawah umur. 

Sementara Lolita complex sendiri artinya adalah orang yang memiliki obsesi pada anak-anak di bawah umur. Pada awalnya penggunaan kata lolicon digunakan dalam ruang lingkup penyuka anime, manga dan game. Lolicon ini biasanya diartikan sebagai mereka yang menyukai lawan jenis yang wajahnya berkarakter seperti anak-anak. Tapi seiring waktu, istilah lolicon kemudian berkembang menjadi loli, yang saat ini dikaitkan dengan pedofilia. 

3. Pedofilia salah satu kelainan seksual

Kata pedofilia ini sering disalahartikan dalam percakapan sehari-hari. Sejumlah orang menganggap jika seseorang yang menyukai orang yang jauh lebih muda masuk kategori pedofilia. 

Padahal, secara medis pedofilia masuk dalam kategori gangguan kejiwaan yang dialami seseorang yang sudah beranjak dewasa, berusia lebih dari 16 tahun yang memiliki ketertarikan secara seksual pada anak-anak prapuber yang usianya di bawah 16 tahun. 

4. Incest atau hubungan darah

Kata incest (penyebutan inces) sering dipakai untuk menyingkat kata Princess. Padahal artinya adalah hubungan saling mencintai yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki hubungan keluarga dekat. Biasanya ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak lai-lakinya atau antar sesama saudara kandung atau tiri.

Fakta yang lebih menyedihkan lagi, kata inces ini dipakai untuk kata ganti anak kecil atau panggilan kesayangan untuk anak. Padahal, jika orang yang mengerti arti incest pasti akan mengerutkan dahi dengan sebutan tersebut. 

5. Psycho yang merujuk pada kata psikopat

Kata psycho ini biasa digunakan untuk menjadi bahan bulian mereka yang berperilaku aneh. Padahal arti kata psikopat sendiri lebih kompleks dari bertingkah laku aneh. Psikopat sendiri merupakan gangguan mental asosial yang dapat merugikan orang lain di sekitarnya. Seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya.

Seorang ahli psikopat dunia, Robert D. Hare  berpendapat bahwa seorang penderita psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. 

 

Penulis : Nanda Indri Hadiyanti
Editor : Nanda Indri Hadiyanti