Dituding Lecehkan Agama Hindu, Poster Konser Via Vallen Disomasi 

Christiya Dika Handayani | 25 Juni 2019 | 18:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nama Via Vallen kembali ramai diperbincangkan. Kali ini, pedangdut asal Jawa Timur itu menjadi perhatian terkait somasi yang menyeret namanya. Hal tersebut bermula saat akun @badungviral membagikan ulang postingan akun milik ketua Umum APN bernama I Putu Gede Anom Windu Santosa.

Dalam unggahannya, Anom sebagai perwakilan dari Keluarga Besar DPP Amukti Palapa Nusantara (APN) melayangkan protes kepada pihak event organizer (EO) acara, Diana Ria Enterprise yang menggelar konser musik Via Vallen bersama Orkes Melayu Sera di Kutoarjo.

Hal tersebut lantaran poster konser Via Vallen dituding melecehkan simbol agama Hindu. Dari foto yang beredar, dalam posternya dicantumkan gambar Sri Kresna yang mengendarai kereta perang bersama Arjuna. Di atasnya, terpampang foto Via Vallen sebagai bintang tamu dalam acara yang rencananya diadakan di Alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah pada Minggu (23/6) itu.

"Kami atas nama Keluarga Besar DPP Amukti Palapa Nusantara atas seijin Bapak Ketua Umum melakukan dan menyampaikan somasi terhadap pihak panitia acara yaitu Diana Ria Enterprise berkaitan terhadap Gambar Iklan Via Vallen berdiri di atas Sri Kresna mengendarai kereta perang bersama Harjuna," begitu keterangan yang tertulis dalam unggahannya. 

Ada tiga hal yang menjadi tuntutan APN pada pihak penyelenggara. Yang pertama, ia meminta pihak panitia acara yang namanya tercantum yakni Diana Riana Enterprise memberikan klarifikasi tentang maksud dan tujuan dari iklan poster konser Via Vallen tersebut.

Kedua, APN yang sebagian anggotanya beragama Hindu menganggap pihak panitia telah melecehkan gambar sosok Sri Kresna yang dianggap sebagai awatara kedelapan dari Dewa Wisnu. Ketiga, APN meminta pihak panitia untuk melakukan jumpa pers dan mengklarifikasi terkait persoalan yang dimaksud APN.

"Keempat kami meminta ini pelajaran bagi semua pihak untuk STOP dalam melecehkan simbol-simbol agama apapun yang ada di NKRI," tandas Anom Windu.

(dika / gur)

Penulis : Christiya Dika Handayani
Editor : Christiya Dika Handayani