5 Tanda Si Dia Berniat Memutuskan Hubungan dengan Anda

Redaksi | 21 September 2021 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pria biasanya menangani segala sesuatunya dengan baik. Tapi berurusan dengan wanita, bukan salah satu di antaranya, terutama bila hendak memutuskan hubungan. Salah satu pria bahkan pernah mengatakan, ''Lebih baik bertualang berbulan-bulan tanpa cinta daripada menghabiskan waktu selama 3 detik hanya untuk mengatakan terus terang bahwa hubungan kami berakhir.'' Kalau demikian pandangan para pria, apa yang bisa kita lakukan menghadapi si dia yang tampaknya semakin enggan bertemu? 

Pria tak suka merefleksikan putusnya hubungan cinta mereka. Tapi di balik itu, ada sesuatu yang tersembunyi. Beberapa pria mengaku, bukan memutuskan hubungan yang ditakuti, tapi bagaimana kelanjutannya. Putus hubungan seringkali membuat kita harus melongok, dan melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Dan, pria tak suka melakukannya. Mungkin naluri sebagai wanita sering menyelamatkan kita. Pernahkah Anda mengalami, secara psikologis sudah putus, padahal belum putus secara "legal". Dalam arti tak ada satu pun kata-kata yang diucapkan untuk memutuskan hubungan yang sudah terbina sekian lama. Masalahnya jika kita bertemu orang lain yang cocok, sementara hubungan kita belum putus secara resmi, bagaimana menghadapinya? 

Nah, untuk membantu Anda, para wanita, agar tidak buang-buang waktu, menunggu emosi Anda terombang-ambing tak menentu, ada 5 tanda yang patut diwaspadai. Bisa membantu Anda lebih waspada. Siapa tahu si dia memang berniat memutuskan hubungan, Anda sudah siap mengantisipasi dengan membaca perilakunya terlebih dulu. Keuntungannya, sekarang ini wanita tidak lagi tabu untuk memulai sesuatu, termasuk menanyakan perihal hubungannya dengan pria.

Tanda ke-1: Si dia tak ada usaha untuk dekat dengan keluarga Anda lagi
Coba pikirkan, saat-saat indah bersamanya. Bagaimana reaksinya pada keluarga Anda? Angela ingat, waktu hubungannya dengan Dave sedang hangat, Dave sangat antusias dan penuh semangat. Misalnya, saat makan malam dengan keluarga. ''Ibu mengatakan kesenangannya terhadap buku tertentu. Pada kesempatan lain, Dave bisa menceritakan isi buku itu, bahkan siap berdiskusi dengan Ibu saya.'' Namun, beberapa bulan kemudian, sikap Dave berubah. ''Setiap kali ke rumah orangtua saya, Dave langsung duduk di depan televisi untuk menonton. Ibu saya masih mencoba memberikan buku-buku menarik untuk dibaca, tapi tanpa hasil. Sampai suatu kali, Dave keceplosan bicara saat makan malam, betapa ia tak menyukai buku-buku pilihan Ibu saya,'' tutur Angela. Ia tahu dan menerima bila Dave memang tak berani mengatakan terus terang. Tapi membuat kesal orangtuanya, itu soal lain.

Tanda ke-2: Tak ada Anda dalam masa depannya
Dengan mengungkapkan rencana masa depan, pikiran seseorang bisa ditebak. Tidak hanya wanita, pria pun begitu. Lauren mengalaminya saat berkencan dengan Frank. Meski sudah serius, Frank kerapkali membicarakan mimpinya mempelajari Afrika. ''Pertama kali mendengarnya, memang terdengar mulia. Idealis sekali. Tapi setelah Frank sering mengungkapkan mimpinya, saya jadi bingung, bagaimana dengan kelanjutan hubungan kami?''

Tanda ke-3: Si dia menunjukkan penolakan
Bagi kebanyakan pria, tindakan bisa lebih berarti ketimbang kata-kata. Jadi tak ada salahnya Anda memperhatikan bahasa tubuhnya di depan orang lain. Misalnya, soal kebiasaan bertemu. Jika biasa memeluk atau mencium pipi, apakah sampai saat ini si dia masih melakukannya seperti biasa? Atau sudah berubah? Terutama jika ada orang lain di sekitar Anda berdua. 
Tak hanya itu, pertanda paling sederhana pun kadang bisa dirasakan. Misalnya, saat menghadiri acara tertentu. Pasangan yang dilanda asmara, tak heran bila selalu diselimuti suasana romantis. Yang paling sederhana, tatapan mata. Jika Anda memandangnya penuh cinta, sementara si dia selalu mengalihkan pandangan ke arah lain, tentu akan terasa bedanya. Matt mengalaminya saat ia takut menyakiti hati Kelly. ''Rasanya seperti berusaha membangun suasana romantis pada orang yang tidak kita cintai. Terpaksa. Tapi saya berusaha melakukannya sewajar mungkin dan menghindari rusaknya suasana sebisa mungkin. Pada dasarnya, saya tak ingin menyakiti hati Kelly, hanya ingin berada di luar hidupnya saja,'' begitu katanya.

Tanda ke-4: Sering terlambat, atau pulang lebih cepat
Mulailah mewaspadai beberapa kebiasaannya yang menyimpang. Misalnya, Anda biasa meneleponnya segera setelah si dia sampai di rumah. Tapi beberapa minggu terakhir, nampaknya ia enggan menerima telepon Anda. Sedang rapat di kantor, masih menjamu klien, atau menemui teman-teman kuliahnya. Ada saja alasannya dan si dia tetap tak membalas telepon Anda. 
Atau bila Anda biasa membawa si dia menghadiri beberapa acara, perhatikan kebiasaannya. Jika masih siap menjemput dan mengantar Anda pulang, berarti tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi bila mulai malas dan sering terlambat, apalagi jika mengajak pulang lebih cepat, berarti ia tak bisa menikmati acara itu, sekali pun ada Anda. 

Tanda ke-5: Si dia tak lagi memusingkan hal-hal sepele
Yang terakhir, tanda yang hampir tak kentara tapi paling jelas, kurangnya perhatian terhadap Anda. Misalnya, saat Anda mengenakan baju seksi di siang hari. Biasanya si dia akan menasihati macam-macam dengan maksud mengubah penampilan Anda sedikit lebih sopan. Tapi akhir-akhir ini dia tak peduli. Malah bertanya hal lain. Atau jika Anda memakai baju baru, si dia tak mengetahui sama sekali.

     Nah, jika Anda merasa salah satu atau beberapa, bahkan kelima tanda tersebut sudah muncul, ada baiknya lebih memperhatikan lagi. Setelah yakin, apa yang seharusnya dilakukan? Temui si dia dan bicarakan baik-baik. Apa sih maunya? Paling penting, harus mengetahui lebih dulu apa keinginan Anda sendiri, baru menanyakannya pada si dia. Jika tak bisa memberikan keputusan, tak ada salahnya Anda memulainya. Misalnya, katakan saja terus terang, daripada menjalin hubungan yang hampa, tanpa ada keterkaitan emosi sama sekali, lebih baik berjalan sendiri- sendiri. Hadapi masa depan Anda yang masih panjang. Isi semuanya dengan hal berguna, lalu putuskan, apakah Anda siap memulai hubungan baru? 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi