Jumlah Pasien dan Kematian Akibat Kanker Payudara di Indonesia Sangat Tinggi, Ini Sebabnya

Redaksi | 7 Oktober 2022 | 01:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Data WHO menyebut kanker payudara adalah yang paling umum terjadi di dunia sejak 2021, dengan rasio kasus baru mencapai 12 persen dalam setahun. Di Indonesia, jumlah pasien dan kasus meninggal akibat kanker payudara adalah yang paling banyak jika dibandingkan dengan jenis kanker lain. Penyebabnya, sekitar 70 persen kasus kanker payudara ditemukan dalam stadium lanjut. Padahal jika terdeteksi lebih dini, tingkat kesembuhannya mencapai 90 persen. Karenanya, Charm bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Kementerian Kesehatan RI meluncurkan slogan “Ayo Sadari Setelah Menstruasi.”

Sadari adalah Periksa Payudara Sendiri. Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk., Yuji Ishii menjelaskan, pihaknya berencana menyosialisasikan kampanye ini dengan pemasangan tulisan “Ayo Sadari Setelah Menstruasi” pada kemasan produk Charm. “Kami menyarankan pelaksanaan Sadari hari ke-7 sampai 10 dari hari pertama menstruasi, untuk mendukung deteksi dini kanker payudara. Selain itu, bikin video tutorial Sadari lalu menyebarkannya lewat Youtube dan medsos,” katanya dalam peluncuran “Pink Ribbon Unicharm 2022” di Jakarta, pekan ini.

Selain itu, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. mengimplementasikan beragam kegiatan di bulan kanker payudara seperti sosialisasi Sadari, pemeriksaan mamografi, dan lain-lain. Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar berterima kasih kepada PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang selama dua tahun berturut-turut menunjukkan kepedulian terhadap kanker payudara. “Dengan meluncurkan slogan ‘Ayo Sadari Setelah Menstruasi,’ diharapkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk rajin memeriksa payudara sendiri secara rutin meningkat, demi mewujudkan nol penemuan kanker payudara stadium lanjut,” ungkap Linda Agum Gumelar.

Ahli Onkologi dan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia dr. Walta Gautama menambahkan, “Skrining kanker payudara wajib dan penting dilakukan setiap masyarakat untuk mendeteksi kemunculan kanker payudara sejak dini. Sejatinya, skrining bisa dimulai di rumah setiap bulan. Satu gerakan sederhana, simple, namun penting yakni Sadari.”

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi