Escape Plan: The Other "The Expendables"? We Don't Think So

Administrator | 7 November 2013 | 08:51 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - MENYEBUT nama Sylvester Stallone, memori segera mengingat Rocky dan Rambo.

Dua film yang dijuluki mesin pencetak dollar di era generasi bunga dan satu dekade setelahnya. Rival terbesar Stallone adalah Arnold Schwarzenegger, yang mencetak hit besar era 80-an lewat Predator dan Terminator.

Ibarat penyanyi, keduanya diva pada zamannya. Harum hingga kini. Masih memiliki fans garis keras hingga generasi berganti dan wajah-wajah muda pemeran siluman maupun vampire mengisi layar putih.

Keduanya dipertemukan dalam Escape Plan. Sulit untuk menyebut EP salah satu ekor sukses The Expendables. Melirik para "dalang" yang duduk dikursi produser, rasanya mereka terlalu jauh dari proyek yang sebentar lagi akan menjadi trilogi itu. Robby dan Mark penggagas Immortal. Sementara duet Remington-Randall dikenal lewat drama heroik agen kepolisian, End Of Watch.

Pada menit EP awal kita dibawa masuk ke Penjara Federal Bendwater Colorado. Tepatnya, ke Unit Ruang Pengamanan Area Isolasi, Ruang 25. Di sana, seorang tahanan mengutak-atik kardus susu cokelat, kapas, dan plastik bening. Dengan peranti seadanya, ia meloloskan diri dari penjara, 300 detik setelah mobil yang dikemudikan Abigail (Amy Ryan) berhenti di area parkir lapas meledak! Menghilangnya narapidana, aib besar di mata hukum. Kita mengenal narapidana itu sebagai Ray Breslin (Stallone).

Ia penulis buku fenomenal "Mengakali Keamanan Institusi Penjara". Selanjutnya, Ray, Abigail, Lester (Vincent D' Onofrio), dan teknisi komputer Hush (50 Cent) kedatangan tamu, Jessica Miller (Caitriona Balfe). Sang tamu menjanjikan 5 juta dollar AS kepada Ray jika berhasil meloloskan diri dari penjara yang dikepalai Willard Hobbes (Jim Caviezel). Tanpa berpikir panjang, Ray menyanggupi tantangan itu. Ray beroleh identitas baru Anthony Portos dengan kode 7458.

Ia diterbangkan ke kawasan Latin lalu masuk ke penjara dengan teralis sebening kaca. Tak ada lagi yang bisa dilakukan Ray! Kondisi memaksa Ray berkenalan dengan narapidana asal Jerman, Emil Rottmayer (Arnold). Keduanya berpikir keras agar bisa lolos dari lapas. Dua jagoan yang akrab dengan senjata api, meriam, dan timah panas ditantang memainkan plot minim laga. Tantangan terbesar Sly dan Arnold, menciptakan chemistry yang padu lalu menjaganya hingga sampai di klimaks cerita.

Aksi reaksi dua veteran laga diperagakan dengan elegan. Sly memperlihatkan raut canggung dan merasa tidak butuh teman. Intrik di penjara dan rahasia demi rahasia dari salah satu orang dekat Ray membangun kegentingan yang mau tidak mau, membuat karakter utama merasa butuh rekanan.

Dengan proses pembangunan konflik yang tidak melulu mengumbar dentuman, EP berjalan seperti motor yang menanti mesin panas. Mengasyikkan, menanti sensasi panas dari dua mesin utama. Penantian itu dihabiskan penonton dengan memperhatikan seberapa cerdas karakter utama memecah kebuntuan. Sampai akhirnya, motor itu mengantar setiap penonton ke titik yang diharapkan.

Proses yang (tumben) tidak berjalan isntan ini mengasyikkan. Anda yang menebak akan ada "pawai" kebakaran dan ledakan bom rasanya akan dibuat gemas. Sebab, yang Anda nantikan akan lama muncul. Tapi percayalah, sekalinya muncul, dua elemen klasik sekaligus khas di film-film Sly-Arnold itu muncul pada saat yang tepat. Tepat seperti The Last Stand tahun lalu yang diluar dugaan memberi kesempatan Arnold bermain dalam porsi berimbang. Hukum yang sama berlaku untuk EP.

Yang disayangkan barangkali, tidak ada ruang lebih bagi perempuan. Amy Ryan (yang dikenal berakting jempolan lewat Gone Baby Gone) dalam EP tidak lebih sebagai backup Sly saat meloloskan diri dari Penjara Federal Bendwater Colorado, pertengahan konflik, dan mempermanis ending. Begitu pun Balfe hanya diberi peran mengantarkan masalah dan meng-high-light siapa sebenarnya tokoh yang dicari-cari di sepanjang film. Itu saja. Posisi the ladies dalam EP memang dilematis.

Terlalu sedikit seperti yang disajikan film ini membuat EP terasa suram. Sly dan Arnold sudah masuk kategori veteran. Raut di dahi dan beberapa sudut wajah membuat keduanya kerap terlihat letih dan kurang segar. Masalahnya jika Amy dan Balfe diberi porsi lebih, keduanya berpotensi mendistraksi bangunan cerita yang fondasinya diletakkan di pundak Sly sejak awal. Ya, EP akhirnya harus membuat pilihan sulit. 

Main Tebak-Tebakan Yuk! Apa tulisan di plat mobil yang digunakan Ray untuk meloloskan diri dari penjara Penjara Federal Bendwater Colorado?
A. CAP-CUS
B. TOP-RAY
C. DAMN-RAY
D. LKY-RAY
E. YUK-MARI

Pemain: Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenegger, Jim Caviezel, Amy Ryan, Sam Neill
Produser: Robbie Brenner, Mark Canton, Remington Chase, Randall Emmett
Sutradara: Mikael Hafstrom
Penulis: Miles Chapman, Jason Keller, Miles Chapman
Produksi: Summit Entertainment, EFF
Durasi: 115 menit
Foto: Dok. Summit Entertainment

(wyn/ade)

Penulis : Administrator
Editor : Administrator