Sudah 2 Tahun Tapi Anak Terlihat Pendiam, Kapan Harus Cemas?
TABLOIDBINTANG.COM - Isu speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak saat ini semakin menjadi perhatian banyak orang tua. Ketika mendapati buah hatinya masih pendiam atau tidak banyak bicara di usia yang seharusnya sudah mulai pandai berkomunikasi atau sekitar 18 bulan, para orang tua mulai merasa cemas. Khawatir anaknya termasuk yang mengalami speech delay.
Orang tua tidak perlu panik. Tapi bersikap "wait and see" pun tidak disarankan oleh para ahli. Speech delay yang dibiarkan terlalu lama tentu membutuhkan penanganan yang lebih rumit lagi nantinya. Usia 2 tahun disebut-sebut sebagai waktu paling ideal bagi orang tua untuk memeriksakan anaknya atau meminta bantuan ahli.
Namun pemeriksaan dapat dilakukan lebih cepat jika dalam perjalanan membersamai si kecil muncul 11 tanda peringatan speech delay berikut ini, seperti dilansir dari Baby Center.
1. Tidak bereaksi normal atau konsisten terhadap suara. Anak mungkin akan terlalau sensitif saat mendengar suara bising (suara pengering rambut atau penyedot debu), tapi sensitif juga saat ada orang memanggil namanya yang mana seharusnya tidak atau biasa saja.
2. Salah dalam pengucapan vokal.
3. Mengucapkan kata hanya bagian huruf vokalnya saja, tidak pakai konsonan. Makan hanya "a", minum hanya "u".
4. Menggunakan satu suku kata tangkapan yang sama untuk mengucapkan berbagai kata. Misalnya, "doh" atau "ta-tah" yang tidak spesifik untuk satu kata tertentu.
5. Sekali waktu mengucapkan satu kata yang benar, tapi seiring waktu tidak pernah mengucapkan kata itu lagi yang sama persis.
6. Tidak menunjuk pada satu objek ketika ditanya. Saat membaca buku misalnya, orang tua bertanya "Mana kucingnya?" Anak mungkin hanya akan membolak-balikkan buku, mengulangi perkataan ibu, tapi tanpa berusaha menunjuk satu objek di buku tersebut.
7. Tidak nampak frustasi ketika orang tua tidak memahami kata-kata yang diucapkannya. Anak mungkin akan mengerjakan sendiri kemauannya atau menyerah begitu saja.
8. Menjawab pertanyaan dengan mengulang sebagian dari pertanyaan yang diajukan. Misalnya, "Kamu mau minum susu?" Anak akan menjawab, "Minum susu?", alih-alih memberikan anggukan atau berkata "Ya". Hal ini juga bisa jadi pertanda awal autisme.
9. Tidak mengucapkan "da-dah" saat berpamitan dan tidak bereaksi terhadap permainan cilukba.
10. Terus mengucapkan satu kata saja dalam waktu lama, tidak kunjung berkembang menjadi rangkaian kata atau satu kalimat.
11. Tidak ada perkembangan berarti terkait kemampuan bicaranya dari bulan ke bulan.