Alwi Assegaf Akan Tinggalkan Karier Keartisan Demi Menjadi Pendakwah

Yohanes Adi Pamungkas | 30 Oktober 2017 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Alwi Assegaf (11) mulai dikenal ketika membintangi sinetron Raden Kian Santang (RKS) di MNCTV.

Kini, sosoknya menghiasi layar RCTI lewat peran Yusuf dalam sinetron Cahaya Hati (CH). Sayangnya, Alwi tidak lama lagi akan meninggalkan karier keartisan untuk mendalami ilmu agama. Orang tua Alwi sendiri sudah memberikan restu. 

Usai menunaikan kewajiban sebagai murid kelas 5 di sebuah sekolah Islam Terpadu di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Alwi ditemani ayahnya, Mahdar Assegaf, bergegas menuju lokasi syuting CH di Depok, Jawa Barat.

Tiba di lokasi, Alwi langsung syuting. Terlihat, Alwi sangat menikmati peran Yusuf. Ia memainkan Yusuf dengan penuh penghayatan. Dialog yang diucapkan pun mengalir lancar. 

Tidak heran akting Alwi kerap menuai pujian dari pemirsa setianya.

“Aku mau syuting CH karena sinetron ini memberikan motivasi kepada anak-anak dan orang dewasa untuk melakukan sesuatu yang baik,” alasan Alwi menerima tawaran main dalam sinetron produksi MNC Pictures tersebut.

Kemampuan blasteran Indonesia, Suriah, dan Jepang ini dalam melafalkan ayat-ayat suci alquran tidak luput dari perhatian pemirsa. 

Bukan suatu kebetulan. Di sela jadwal syuting yang padat, Alwi berusaha menyempatkan datang ke acara pengajian. Dari situ kemudian timbul keinginan dalam diri Alwi untuk berdakwah.

Alwi merasa memiliki kewajiban untuk mengajak semua orang untuk senantiasa berada di jalan Allah. Siapa sangka, beberapa pihak di daerah kepincut dengan gaya berdakwah Alwi. Mereka lalu mengundang Alwi untuk berdakwah.

Dalam dua tahun terakhir Alwi berdakwah di Jakarta, Depok, Palembang, Jombang, dan beberapa kota lainnya. Untuk materi dakwah, Alwi mengaku selalu berdiskusi terlebih dulu dengan beberapa ustaz di daerah setempat. Kini Alwi sudah lebih percaya diri berdakwah di hadapan ratusan jemaah. Tidak seperti di awal-awal, grogi.

“Kalau orang-orang sudah mengantuk biasanya aku ajak bercanda,” ceplos Alwi yang sering berdakwah dalam perayaan hari besar agama Islam.

Diakui putra pasangan Mahdar Assegaf dan Mayumi Yoshida, banyak kejadian tidak diduga yang ia rasakan ketika berdakwah. Saat berjalan keluar lokasi misalnya, ia harus melewati ratusan jemaah yang berniat berswafoto dan bersalaman dengan dirinya.

“Aku sampai digendong supaya bisa jalan. Soalnya, pernah sebelumnya mencoba berjalan tapi jempol kaki aku terinjak-injak sampai luka,” kata bocah yang berulang tahun setiap 3 Februari ini.  

Berniat mendalami ilmu agama, Alwi berencana masuk ke pesantren. Setelah itu, ia akan bertolak ke Yaman untuk sekolah khusus menjadi pendakwah. Dunia artis akan Alwi tinggalkan.

“Aku akan pulang ke Indonesia untuk menjadi pendakwah. Agama itu perlu untuk bekal aku di masa depan dan akhirat,” tegas Alwi. Orang tua bangga melihat perkembangan Alwi. Ia bisa dengan cepat mempelajari ilmu agama. 

“Saya sudah iklhas jika memang Alwi mau menjadi pendakwah saat besar nanti,” urai Mahdar yang pernah mengajak Alwi dalam perayaan haul 1.000 hari kepergian almarhum KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Niat Alwi untuk berdakwah dan meninggalkan dunia artis didukung oleh Mahdar. Sebagai ayah, ia tidak pernah melarang pilihan terbaik yang diambil Alwi. 

Salah seorang pemuka agama sempat berpesan kepada Mahdar untuk menjaga Alwi baik-baik. Bagaimana pun di usia yang masih belia Alwi masih perlu bimbingan.

“Saya diminta ustaz itu untuk menjaga Alwi baik-baik karena saat besar nanti Alwi akan menjadi seorang yang berguna untuk banyak orang,” bilang Mahdar yang selalu mendampingi Alwi saat berdakwah. 

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait