Gubernur Anies Baswedan Mulai Penataan Tanah Abang: PKL Jatibaru Rebutan Tenda

TEMPO | 22 Desember 2017 | 20:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penutupan hari pertama Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mewadahi para pedagang kaki lima (PKL) tak berjalan mulus. Kebijakan baru Gubernur DKI Anies Baswedan ini memicu protes PKL yang berebut lapak dengan pedagang yang sudah memiliki toko.

Jumat, 22 Desember 2017, sekitar 50 PKL yang biasa dagang di Jalan Kalibaru Raya memprotes Satpol PP lantaran tidak mendapat jatah tenda untuk jualan alias lapak dari Dinas UMKM DKI Jakarta. Mereka kesal sebab setelah tiga kali didata sampai ke tingkat RT dan RW, justru yang mendapat tenda pedagang yang juga memiliki toko di Tanah Abang. "Dua bulan lalu didata. Buktinya, (sekarang) orang toko yang dikasih (tenda)." kata Sahril, pedagang kanebo.

Jalan Jadibaru Raya mulai hari ini ditutup dari pukul 08.00-18.00 WIB tiap hari. Ini salah satu kebijakan Gubernur Anies Baswedan untuk menata keruwetan di Tanah Abang. Kebijakan menutup jalan untuk PKL sebelumnya diprotes keras oleh para pengemudi angkutan umum yang tak bisa lewat di Kalibaru Raya selama 10 jam tiap harinya.

Menurut Sahril pedagang yang memprotes berjumlah cukup banyak. Mereka biasa mangkal dari tangga stasiun sampai Jalan Jatibaru Raya. Namun, dari sekitar 50 PKL tersebut tak satu pun mendapat tenda yang dijanjikan oleh Anies Baswedan. Sekarang, pemilik toko di daerah stasiun berdagang sebagai PKL di Jalan Jatibaru. "Sekarang malah orang toko dalam yang keluar (jualan)," katanya sambil mengemasi dagangannya. 

Yeni, PKL penjual celana olahraga dan celana dalam yang sudah setahun berdagang juga turut protes. Ia mengatakan, jika hanya yang ber-KTP DKI Jakarta bisa mendapatkan jatah tenda, namun dia justru tak dapat. "Saya KTP Kelurahan Kebon Kacang nggak dikasih (tenda). Katanya (tenda) buat yang KTP Kelurahan Jati," ucap Yeni. "Mungkin ada permainan."

Menurut Kepala Seksi Operasi Satpol PP, Harry Apriyanto, kisruh terjadi karena baru hari pertama pelaksanaan. Dia berjanji semua PKL Jatibaru Raya, Tanah Abang, akan ditampung. Harry menuturkan, total 372 tenda belum semuanya datang. Para pemilik toko yang ikut jadi PKL di Jatibaru Raya akan ditertibkan. "Ini baru hari pertama, wajar (ada protes). Masih dievaluasi," ucapnya menenangkan para pedagang.

Ada pedagang yang belum mendapat tenda tenang saja karena dia sudah memegang nomor tenda. Maria Afrianti, 31 tahun, pedagang itu, tak mempermasalahkan belum kebagian tenda pada hari pertama pelaksanaan kebijakan Anies Baswedan di Tanah Abang. "Kan sudah dapat nomornya."

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO