Roger Danuarta Berbagi Cerita tentang Usahanya Bangkit Dari Ketergantungan Narkoba

Wayan Diananto | 9 April 2017 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ridho Rhoma dicokok polisi dengan barang bukti 0,7 gram sabu. Ia menambah panjang daftar artis yang tersangkut narkoba.

Banyak pihak menyayangkan dan melayangkan simpati untuk putra si Raja Dangdut. Salah satunya, Roger Danuarta (34).

Tiga tahun lalu, ia ditemukan tak sadarkan diri di mobil (diduga) akibat overdosis.

Pekan lalu, Roger Danuarta kembali muncul di muka publik. Ia buka kartu soal rehabalitasi narkoba yang dijalaninya dua tahun silam. 

Kami menemui Roger dalam peluncuran program baru RTV di Rasuna, Jakarta, pada Kamis (30/3).

Dalam sesi wawancara empat mata, Roger mengaku telah menyelesaikan proses rehabilitasi bersama Badan Narkotika Nasional dua tahun silam. Keberhasilan itu dipengaruhi banyak faktor yakni dukungan keluarga, dukungan teman-teman, dan yang terpenting keinginan dari dalam diri.

“Pemulihan dari narkoba juga bergantung pada seberapa baik saya mengubah cara pandang dan gaya hidup yang dijalani selama ini. Bangkit dari ketergantungan narkoba itu tidak seperti memasukkan mobil yang rusak ke bengkel. Lalu, dalam hitungan jam mobil keluar dalam kondisi mesin seperti baru. Saya manusia, lo,” beri tahu Roger.

Berdasarkan pengalaman, kebiasaan manusia bisa diubah dalam waktu 21 hari. Itu untuk kebiasaan buruk level ringan. Kalau kecanduan narkoba bisa sampai setahun. Yang dipulihkan dari pencandu narkoba bukan hanya fisik.

Bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta itu mengumpamakan proses rehabilitasi layaknya laki-laki yang ingin memiliki badan atletis.

“Kalau mau atletis, Anda pergi ke pusat kebugaran dan latihan secara konsisten. Namun ada kalanya setelah beberapa bulan, Anda bosan lalu berhenti. Makanya lebih bagus nge-gym bersama teman. Pun melepaskan diri dari narkoba. Dibutuhkan teman yang punya pengaruh positif. Penting untuk berada di komunitas yang isinya orang-orang dengan semangat ingin pulih,” sambungnya.

Melepaskan diri dari jerat narkoba bukan perkara mudah. Roger mengingat, kendala terbesar untuk bangkit yakni minimnya informasi soal bagaimana cara pulih.

Selain itu, sugesti. Terkadang, pikiran mengajak Roger untuk membayangkan nikmatnya bercinta dengan sabu. Memori mendadak terisi kenangan manis mengisap ganja. Dan seterusnya. Rehabilitasi merupakan kunci.

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto