Tompi Sebut Ahok Siap Berkampanye untuk Jokowi di Pilpres 2019

TEMPO | 25 Januari 2019 | 13:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan bersedia membantu pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam kampanye pemilihan presiden 2019. Kesediaan itu disampaikannya kepada penyanyi Teuku Adifitrian alias Tompi, dalam perjumpaan mereka pada Sabtu pekan lalu, 19 Januari 2019, di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok.

"Dia bahkan bilang siap naik panggung kampanye untuk Pak Ma'ruf Amin," kata Tompi, Rabu malam lalu, 23 Januari 2019.

Menurut Tompi, Ahok mengaku tidak menyimpan rasa dendam. "Dia katakan tak ada dendam kepada Ma'ruf Amin." Sabtu siang itu Tompi bertanya apakah Ahok bersedia mendukung Jokowi - Ma'ruf.

Dalam pertemuan sekitar satu setengah jam itu, tokoh yang dikaguminya itu mengaku berutang budi kepada Ma’ruf, yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia nonaktif. Ahok bersyukur bisa belajar menaklukkan diri sendiri selama menjalani hukuman sekitar 2 tahun. "Jadi sudah benar saya disekolahkan di sini," ucap Tompi menirukan Ahok.

Ma'ruf Amin menjadi saksi ahli yang memberatkan Ahok dalam sidang perkara penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, yang digelar di gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Ma'ruf yang meneken fatwa MUI bahwa Ahok menista Islam. PN Jakarta Utara menghukum Ahok selama 2 tahun penjara pada Mei 2017. Saat ini, Ma'ruf didapuk menjadi calon wakil presiden mendampingi inkumben Jokowi.

Seorang pendukung Ahok dalam pilkada DKI Jakarta 2017 mengatakan sokongan terhadap Jokowi - Ma'ruf secara implisit muncul dalam surat terbuka Basuki kepada para pendukungnya tanggal 17 Januari 2019. Ahok mengimbau mereka agar tidak golput dalam Pemilu 2019.

Ahok pun disebut-sebut akan masuk PDIP, jika kembali ke dunia politik. Niat Basuki itu diketahui dari Djarot Saiful Hidayat, politikus senior PDIP dan pasangan Basuki dalam pilkada DKI 2017. "Kalau masuk partai, dia milih PDIP," ucap Djarot, dua hari lalu.

Hingga tadi malam, Basuki atau anggota staf pribadinya, Ima Mahdiah, belum bisa dimintai penjelasan tentang rencana politik Ahok. Sedangkan pengacaranya, Teguh Samudera, membenarkan bahwa kliennya diajak bergabung ke PDIP dan partai lain. "Pak Ahok dekat dengan lbu Megawati, tapi biar beliau yang menyampaikan langsung," ujar Tompi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO