Jadi Selingkuhan Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II Sebut Camilla Parker Bowles Wanita Jahat

Binsar Hutapea | 7 September 2021 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat menikah dengan Putri Diana, Pangeran Charles berselingkuh dengan Camilla Parker Bowles. Bukan rahasia lagi bila Ratu Elizabeth II, ibunda Chales, berang atas perselingkuhan putranya dengan Camilla.

Charles dan Camilla bertemu di awal 1970-an, bertahun-tahun sebelum mengenal Diana. Mereka bertemu setelah diperkenalkan seorang wanita bernama Lucia Santa Cruz. Charles dan Camilla langsung cocok dan mulai berkencan tetapi kemudian berpisah ketika Charles bertugas di Angkatan Laut Kerajaan. Camilla kemudian kembali terhubung dengan mantan kekasihnya, Andrew Parker Bowles, dan mereka menikah pada 1973.

Hati Pangeran Charles disebut hancur setelah mendengar berita pernikahan Camilla. Meski begitu, dia tetap berhubungan dengan Camilla. Pada 1986--lima tahun setelah menikahi Diana--Charles menghidupkan kembali asmara dengan Camilla meski keduanya masih terlibat dalam pernikahan masing-masing.

Dalam buku Rebel Prince: The Power and Passion and Defiance of Prince Charles, penulis biografi kerajaan Tom Bower mengklaim bahwa sang Ratu sangat marah. Saking marahnya dia menyebut hubungan itu sebagai "perzinahan" dan Camilla sebagai "wanita jahat". Bower juga menulis, dalam sebuah pertemuan Ratu Elizabeth II mengatakan pada Charles bahwa dia tidak akan pernah memaafkan Camilla dan tidak ingin Charles berhubungan dengannya.

Camilla juga dilaporkan dilarang masuk istana selama beberapa waktu. Pasalnya suami Camilla, Andrew Parker Bowles, adalah anak baptis Ibu Suri.

Namun setelah kematian Putri Diana, sang Ratu yang mendesak putranya untuk mengumumkan hubungan dengan Camilla. Pada 2005, Ratu Elizabeth II memberikan izin kepada Pangeran Charles untuk menikahi Camilla. Tapi Ratu tak hadir dalam pernikahan keduanya. Alasannya sebagai Kepala Gereja di Inggris, dia harus mendahulukan Gereja daripada keluarganya.

“Saya tidak bisa pergi. Saya tidak merasa bahwa posisi saya (sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja) mengizinkannya,” kata Ratu kepada seorang temannya.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea