Yogie Nandes Dari Dangdut ke Lagu Pop Minang, Yakin Pakai Bahasa Daerah?

Vallesca Souisa | 31 Mei 2022 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyanyi muda yang berkecimpung di genre dangdut-melayu memang belum terlalu banyak, salah satunya adalah Yogie Nandes. Kini, finalis Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2015 ini baru saja merilis single “Tahalang Restu” di bawah naungan Sony Music Entertainment.

Lagu, yang menggambarkan kisah cinta yang kandas karena tidak direstui orangtua, ini diciptakan oleh Teuku Shafiq dengan bantuan dari Yogie untuk penulisan liriknya. “Pembuatan “Tahalang Restu” ini lebih dominan dilakukan oleh Bang Shafiq. Awalnya, Bang Shafiq membuat lagu dengan lirik Bahasa Indonesia. Saat akan diterjemahkan secara gamblang ke bahasa Minang, malah terasa aneh. Karena itu, saya membantu mencarikan lirik yang maksud dan artinya sama seperti yang dibuat Bang Shafiq,” jelas pemilik nama lengkap Yogie Novarionandes ini.

Ide untuk mengajak Teuku Shafiq berkolaborasi dalam membuat single “Tahalang Restu” berasal dari pria kelahiran Bukittinggi, 14 November 1992, ini sendiri. “Mengingat Beliau adalah komposer yang masih berdarah melayu, jadi saya pikir, Bang Shafiq adalah orang yang sangat paham pop melayu dan pop minang. Proses pengerjaannya pun cukup cepat karena hanya sekitar dua minggu.”

Menurut Yogie, tema lagu ini cocok dengan kondisi yang masih ada di masyarakat sekarang, khususnya masyarakat Minang. “Di zaman modern seperti ini, cinta terhalang restu itu masih ada di mana saja. Jadi, masih relate dengan kejadian yang ada di tengah-tengah kita. Di sebagian daerah, terutama Minang, masih ada orangtua yang tidak merestui hubungan anaknya karena perbedaan daerah, suku, budaya, dan stereotip yang berkembang. Aku rasa, lagu dengan tema “cinta yang terhalang restu” jarang diangkat, seperti kebanyakan lagu cinta galau lainnya.”

Rupanya, keinginan untuk merilis single dengan mengusung genre pop minang sudah dipendam Yogie cukup lama. Karena itu, saat tim Sony Music Entertainment mengajukan konsep ini, tanpa pikir panjang, penyuka musik pop, jazz, dan melayu ini pun langsung mengiyakan. “Sebagai putra Minang, tentu senang saat diajak membuat lagu yang mengedepankan unsur Minang. Pasar Sumatera Barat sudah tentu jadi sasaran perilisannyan nanti, tapi saya juga ingin bisa memperkenalkan lagu berbahasa daerah ke skala nasional, seperti lagu-lagu dari teman-teman penyanyi Indonesia Timur dan Jawa yang berhasil punya tempat tersendiri di telinga para pencinta musik.”

Meski menekuni genre pop melayu dan merupakan putra asli Minang, namun “Tahalang Restu” merupakan kali pertama pengagum musisi Josh Groban dan Stevie Wonder ini memakai bahasa daerahnya sebagai lirik lagu. Sebelumnya, ia lebih banyak mengusung genre pop balada berbahasa Indonesia. “Dengan rilisnya “Tahalang Restu,” aku berharap, single ini bisa diterima pendengar musik Indonesia secara umum dan menambah deretan lagu berbahasa daerah yang disenangi secara nasional.”

 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa