Jadi Bintang Tamu Indonesia Gastronomy Community, Ayu Azhari Pamer Masak Blekutak

Binsar Hutapea | 22 Juni 2020 | 18:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Aktris Ayu Azhari ikut diundang ke acara peluncuran Indonesian Gastronomy Community atau Komunitas Pencinta Gastronomi Indonesia yang dilakukan secara virtual beberapa waktu lalu. 

Adapun Indonesian Gastronomy Community merupakan komunitas non-profit yang memiliki visi memajukan Indonesia melalui pelestarian makanan dan minuman serta budayanya. Gastronomi sendiri merupakan seni makan yang baik, yang mempelajari hubungan makanan dalam kaitannya dengan pengetahuan sejarah dan budaya daerah sebagai kearifan lokal masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Ria Musiawan, Ketua Umum Indonesian  Gastronomy Community mengatakan visi dan misi besar IGC bukan hal mudah untuk diwujudkan. “Visi dan misi besar IGC ini  tentunya tidak akan mudah tewujud tanpa dukungan maupun  partisipasi dari berbagai pihak untuk memajukan Indonesia dengan memberdayakan makanan dan minuman Indonesia dengan berkarya dan bergabung bersama IGC.”

Dalam kesempatan tersebut, Ayu Azhari sempat menunjukkan kemampuannya berkreasi membuat blekutak. Selain Ayu, beberapa tokoh masyarakat juga turut meramaikan acara ini. Beberapa di antaranya adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo, Teten Masduki, dan juga Rosan P. Roeslani.

Ayu Azhari sendiri mengapresiasi keberadaan Indonesian Gastronomy Community sebagai wadah kuliner lokal. Terlebih, Indonesia mempunyai keragaman kuliner yang sangat luas. 

"Kuliner Indonesia bukan hanya beragam jenisnya tetapi mempunyai rasa yang setiap daerah punya kekhasannya. Sama-sama gudeg misalnya, tetapi gudeg orang Sunda dan Jawa beda rasanya tetapi sama  lezatnya. Atau pempek Bangka dan Palembang. Meski sama, tapi berdeda. Di Kepulauan Bangka pempek menggunakan ikan  laut sementara pempek Palembang lebih banyak menggunakan ikan sungai," kata Ayu Azhari. 

"Begitu pun sauce-nya. Di Bangka sauce-nya berbeda, dia berwarna merah dan ada rasa tauco juga terasi sudah ada percampuran khas makanan Melayu dan pendatang masyarakat Tionghoa, jadi kuliner kita bisa menjadi culinary diplomacy atau yang kita kenal gastronomy diplomacy. Pendekatan budaya akan lebih mudah serta mengena untuk  lebih mengenal dan dekat di hati," sambungnya. 

"Dari mana datangnya cinta? Dari mulut turun ke perut. Jadi makanan Indonesia semua ada kisah dan sejarahnya dan ini menarik dan bisa menjadi salah satu aset kita yang berbasis budaya serta kearifan lokal. Sangat potensial dan perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk membantu mengembangkannya sampai merajai kuliner dunia.  Selamat untuk IGC, Indonesia Gastronomy Comunity atas virtual launching. Ayo Semangat untuk Indonesia, bersama kita bisa bangkit dan berjaya," pungkasnya. 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea