School Lunch Program Rangkul Lebih Banyak Pesantren, Suarakan Makanan Sehat dan Halal

tabloidbintang.com | 24 Juni 2022 | 03:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gaya hidup sehat makin gencar diperkenalkan ke seluruh lapisan masyarakat termasuk para siswa yang menimba ilmu di pesantren.

PT Ajinomoto Indonesia bersama Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor dan Kementerian Agama RI, berbagi informasi serta pengalaman mengimplementasikan pilot project School Lunch Program (SLP). Acara ini digelar daring pada 20 Juni 2022 dan diikuti 60 perwakilan pondok pesantren di Jawa Barat.

Dalam acara itu, Perwakilan Kementerian Agama RI, Dr. H. Basnan Said MAG, menyorot pentingnya mengonsumsi makanan halal. Ia berterima kasih atas inisiatif pihak Ajinomoto yang memberikan kesempatan kepada santri merasakan gizi yang sama dengan anak-anak lainnya.

“Sebagaimana kita tahu, santri sebagian besar berasal dari desa atau kampung dan kalau kita berbicara masalah pemenuhan gizi, mungkin ada yang tidak terpenuhi,” katanya.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB sekaligus Ketua Proyek SLP, Dr. Rimbawan, menyatakan pihaknya bersama Ajinomoto dan Kementerian Agama RI, menyusun panduan SLP menjadi 3 buku.

Pertama, berisi modul edukasi gizi di pesantren buat membekali tenaga pengajar pengetahuan dasar gizi dan kesehatan, untuk anak maupun remaja.

Kedua, berisi modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren.

Ketiga, berisi kumpulan resep dan pilihan aplikasi menu lezat bergizi seimbang. “Sebelumnya kami pilih 6 pesantren sebagai pilot project. Tahun ini, kami adakan sosialisasi SLP ke lebih banyak pesantren,” urainya.

“Berdasar pengamatan kami, pesantren mengalami banyak kemajuan, tapi dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, belum dapat perhatian yang proporsional,” imbuh Rimbawan.

Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, menambahkan, “Melalui sosialisasi SLP, kami ingin lebih banyak pesantren yang melaksanakan program ini. Harapannya, pada periode ini peserta webinar antusias mendaftarkan pondok pesantren mereka. Selanjutnya, Tim SLP dari IPB akan mengobservasi untuk memilih 12 pondok pesantren yang memenuhi semua syarat untuk mengimplementasikan SLP.”

Penulis : tabloidbintang.com
Editor : tabloidbintang.com