Love Bombing Cuma Modus, Begini Cara Melepaskan Diri dari Jeratan Pelakunya

Wida Kriswanti | 24 Maret 2021 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nyatanya, tidak semua orang yang gemar menghujani pasangannya dengan cinta adalah pelaku manipulasi 'love bombing'. Hanya saja seringnya memang modus semata demi keuntungan pribadi. Karena itulah kewaspadaan diperlukan untuk dapat terhindar dari jeratan cinta pelaku love bombing.

Seperti diketahui, love bombing adalah perbuatan menghujani seseorang dengan perhatian, hadiah, pujian hingga kejutan. Biasanya berupa bunga, cokelat, kata-kata puitis nan romantis, hingga menghadirkan dirinya sebagai kejutan karena suka tidak bilang-bilang kalau mau datang menemui korbannya.

Jika sasaran love bombing tidak merasakan keanehan tersebut, lalu justru menikmati, terlena dan menganggapnya sebagai cinta yang sesungguhnya dan merasa spesial karenanya, maka ia telah menjadi korban. Kemudian pada saat inilah pelaku love bombing melancarkan aksi manipulatif berikutnya.

Seperti dilansir dari Brides, pelaku akan mulai memainkan perasaan korbannya. Misalnya, dengan tiba-tiba mengurangi atau bahkan berhenti menghujani pasangannya dengan cinta seperti yang biasa dilakukannya. Sehingga korban yang sudah kecanduan perhatian ini biasanya akan bersedia melakukan apa saja demi mendapatkan kembali apa yang pernah diterimanya selama ini.

"Sekali Anda terjerat, dia akan mulai mengurangi perhatiannya dan membiarkan Anda memohon-mohon untuk secuil saja dari apa yang biasa mereka dapatkan," kata pakar relationship Kelly McNelis. Namun percayalah, selalu ada kesempatan untuk bisa mendapatkan hubungan yang lebih sehat dan dua arah.

Salah satu cara yang harus dilakukan, demi terhindar dari jenis hubungan yang ke depannya akan sangat toksik ini, yaitu memutuskan hubungan secepatnya. McNelis menyarankan untuk lari! Pergilah ke arah berlawanan dari apa yang pelaku inginkan. Jangan biarkan pelaku membuat Anda merasa bersalah dan memanfaatkannya. Mumpung hubungan belum terlalu jauh. Karena seperti diketahui melepaskan dari hubungan yang sudah menjadi toksik tidaklah mudah.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait