Google Classroom, Media Pengganti Pengajaran Tatap Muka Saat Wabah Covid-19

Adi Adrian | 18 September 2020 | 00:46 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Selama wabah Covid-19, pertemuan tatap muka menjadi berisiko. Makin banyak perusahaan menggelar rapat dan pelatihan daring demi melanjutkan bisnis serta melindungi kesehatan karyawan. PT Yanmar Diesel Indonesia (Yadin) pun menggelar pelatihan daring. Selama ini, Yadin menggelar pelatihan teknisi dan dealer secara langsung lewat Development Program. Pimpinan Customer Service Tim Yadin, Jati Pralistyo, menyebut online training solusi terbaik merespons kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dari Pemerintah.

Online training bertujuan meningkatkan kemampuan teknis dan wawasan terkait kebutuhan dukungan pelanggan soal produk. Diharapkan, lahir teknisi kelas dunia di bidang permesinan dan sistem dari program ini. Selama pelatihan, Google Classroom digunakan sebagai media pengganti pengajaran tatap muka. Setelah absensi, pre-test dihelat untuk mengukur tingkat persiapan peserta dan mencermati kelemahan mereka. Pelatihan dilanjutkan sesi penjelasan tujuan topik, penyampaian materi, sesi tanya-jawab, dan post-test.

“Pelatihan online ini mencakup 3 dari 9 modul (atau 33 persen) dari total program yang direncanakan. Ke depan, kami berencana siapkan video tutorial assembly and disassembly yang menyokong pelatihan teknis secara langsung,” ujar Jati melalui siaran pers yang kami terima pekan ini. Di sisi lain, Yadin memaksimalkan kegiatan promosi digital untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Setiap Jumat, Yadin mengirim materi kiat teknis digital seperti spanduk dan siaran melalui WhatsApp.

Selain itu, Yadin menyediakan program digital interaktif berupa video tutorial beragam tema. Misalnya cara menggunakan fungsi GPS di SmartAssist buat pengguna dan dealer. “Langkah Yadin mengadakan beragam kegiatan daring salah satu inovasi mengembangkan bisnis yang berjalan bersama pelanggan. Semoga ini dapat memitigasi dampak negatif pandemi Covid-19 dan melanjutkan kontribusi kami terhadap perkembangan agrikultur Indonesia,” tutup Jati.

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait