Mengenal Teknologi Dynamic Computing Engine Dalam Ponsel Pintar, Apa Keunggulannya?

Redaksi | 4 Oktober 2022 | 00:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gadget sering melahirkan seri baru dalam periode waktu tertentu seiring berkembangnya teknologi komunikasi. Hardware, salah satu elemen penting dalam gadget khususnya ponsel. Biasanya, pengembang melakukan dua kesalahan umum. Pertama, terjadinya overallocation, di mana hardware menerapkan computing resources untuk hal-hal yang tak perlu sehingga meningkatkan konsumsi daya secara berlebih. Perangkat pun memanas. Dua smartphone dengan chipset yang sama dapat memiliki tingkat konsumsi daya berbeda karena satu perangkat lebih efisien dalam hal resource allocation and resource scheduling jika dibandingkan dengan yang lain.

Kedua, terjadinya memory scheduling conflicts yang menyebabkan ponsel melambat atau macet. Ini dapat terjadi saat pengguna melakukan multitasking, beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain, di mana computing resources yang semula diterapkan pada aplikasi pertama butuh waktu untuk pindah. Demi mengatasi ini dan memastikan hardware berfungsi optimal, Oppo mengembangkan Dynamic Computing Engine, system-level computing hub yang diterapkan dalam sistem operasi ColorOS 13 terbaru. Dynamic Computing Engine dalam ColorOS menggunakan Computing Power Model untuk melakukan hardware resource scheduling yang lebih efektif dan akurat.

Dengan mengoptimalkan empat teknologi komputasi yakni Parallel Computing, Device-Cloud Collaborative Computing, High Performance Computing, dan Intelligent Computing, Dynamic Computing Engine memberi pengalaman yang lebih mulus, stabil, dan tahan lama saat memakai perangkat Oppo. Dynamic Computing Engine adalah platform teknologi yang menggabungkan hardware dan software untuk menghadirkan performa serta efisiensi maksimal.

Melansir dari siaran pers yang kami terima pekan ini, untuk mesin edisi pertama ColorOS 13, Computing Power Model dan Parallel Computing Engine telah diterapkan agar dapat mengatasi masalah terkait resource allocation dan memory scheduling conflict. Dengan Computing Power Model, saat perangkat menjalankan program gim atau buka kamera, CPU hanya perlu berperan sebagai “asisten” dan tak perlu melakukan resource allocation untuk menjalankan fungsi tersebut. Ini juga mengurangi konsumsi daya dan memperpanjang masa pakai baterai.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait