9 Tanda Pelaku KDRT Berpotensi Akan Mengulangi Lagi Perbuatannya, Waspada!

Wida Kriswanti | 15 Oktober 2022 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Rujuk atau damai dan kembali hidup bersama dengan pasangan pelaku KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), mungkin nampak akan berjalan mulus pada awalnya. Terlebih jika permintaan maaf juga dibarengi dengan adanya kesepakatan-kesepakatan khusus. Misalnya, sepakat untuk melakukan terapi terkait kontrol emosi, perilaku buruk, atau ketergantungan (minuman keras dan atau obat-obatan terlarang). Sepakat untuk menutup akses pergaulan tertentu yang dianggap berpengaruh buruk. Hingga kesepakatan pembatasan fasilitas, dan lain-lain.

Hingga kemudian beberapa waktu berjalan, pihak korban KDRT mulai bertanya-tanya, apakah suaminya kini sungguh telah berubah? Dilansir dari laman BTR (Betrayal Trauma Recovery), salah satu tanda paling mudah dikenali yang membuktikan pelaku KDRT telah berubah, yaitu ketika dia mulai mau mendengarkan, menerima kalau pasangannya sedang marah alih-alih menggunakannya sebagai alasan untuk balik marah, dan mampu menyikapi kemarahan pasangannya dengan bijak dan rasa hormat. Karena ini adalah hal yang paling berat untuk dilakukan seorang pelaku kekerasan di mana pun.

Mengingat begitu kecilnya kemungkinan pelaku kekerasan bisa berubah menjadi baik, masih dilansir dari BTR, korban sebaiknya lebih mewaspadai tanda-tanda yang lebih mudah dikenali berikut ini. Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa pelaku kekerasan masih sama saja dan tidak usah diharapkan lagi.

1. Dia berkata dia akan berubah hanya jika Anda juga berubah.

2. Dia berkata dia bisa berubah jika Anda membantunya untuk berubah, dengan memberi dukungan secara emosi, memberi jaminan kenyamanan, memaafkan dengan sungguh-sungguh, dan menghabiskan lebih banyak waktu di sisinya.

3. Dia mengkritik Anda karena tidak menyadari seberapa banyak dia telah berubah.

4. Dia mengkritik Anda karena tidak yakin jika perubahannya tidak akan bertahan lama.

5. Dia mengkritik Anda karena menganggap dirinya masih bisa berperilaku kasar dan meyakinkan Anda terus kalau dia tidak akan melakukannya lagi.

6. Dia sengaja membuat Anda mengingat kembali dengan jelas perbuatan buruk yang dulu pernah dilakukannya, tapi sekarang tidak lagi. Namun saat mendengarnya, Anda merasa seperti sebuah ancaman.

7. Dia mengeluhkan karena Anda terlalu lama mengambil sikap dan berkata kalau dia tidak akan bisa selamanya menunggu. Tujuannya adalah menekan dan membuat Anda luput mengumpulkan bukti-bukti kesungguhannya untuk berubah.

8. Dia menyalahkan Anda atas perilaku buruknya, situasi yang terjadi, dan pilihannya dalam bertindak kasar. 

9. Dia terus menerus berkata, "Saya sudah berubah! Saya sudah berubah!" Namun Anda tidak merasakan perubahannya.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait