Justice League, Giliran DC Comics Unjuk Gigi Gabungkan Superhero Andalannya

Andira Putri | 15 November 2017 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lima tahun berlalu setelah Marvel merilis film The Avengers. Kini, giliran DC Comics unjuk gigi dan menggabungkan superhero andalannya dalam Justice League.

Penayangan Justice League membuat penonton harap-harap cemas. Pasalnya, nyaris seluruh film DC Comics Universe mendapat respon buruk kecuali Wonder Woman.

Banyak orang penasaran jika Justice League mampu menebus kesalahan atau justru terus menenggelamkan DC Comics.

Justice League bercerita tentang kondisi kelam dunia setelah Superman (Henry Cavill) meninggal. Kejahatan merajalela sehingga harapan masyarakat hilang dan berganti rasa takut. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh makhluk asing Steppenwolf (Ciaran Hinds).

Steppenwolf datang ke bumi bersama pasukan Parademons dan berniat menguasai dunia. Demi mendapatkan keinginannya, Steppenwolf harus mengambil kotak misterius Mother Box yang tersebar di berbagai tempat.

Kedatangan Steppenwolf tercium oleh Batman (Ben Affleck). Batman melihat Steppenwolf memiliki kekuatan besar yang tidak bisa dihadapi sendirian. Batman pun berinisiatif membentuk tim gabungan superhero.

Batman mengajak Wonder Woman (Gal Gadot), The Flash (Ezra Miller), Aquaman (Jason Momoa), dan Cyborg (Ray Fisher) untuk bersatu mengalahkan Steppenwolf. 

Berhasilkah usaha mereka?

Lupakan kekhawatiran Anda karena DC Comics telah menuntaskan pekerjaan rumah dengan baik. 

DC Comics akhirnya menemukan arah yang tepat dalam film-film mereka. Justice League mampu mengkombinasikan kedewasaan dengan unsur hiburan. 

Alur cerita Justice League mudah diikuti. Tidak ada kesan lambat dan bertele-tele seperti film DC Comics sebelumnya. 

Selipan bumbu humornya juga memberi kesegaran tersendiri meski tidak selalu tepat sasaran. 

Penceritaan baik turut mempengaruhi pengenalan superhero Justice League. Setiap superhero memiliki porsi untuk bersinar sehingga karakter mereka mudah diingat penonton. 

Sayang, detail latar belakang mereka belum jelas secara keseluruhan. DC Comics sepertinya sengaja menyimpan hal tersebut untuk film solo setiap superhero.

Di sisi lain, Justice League tetap mempertahankan sisi kelam DC Comics. Ini terlihat dari nuansa warna gelap yang mendominasi latar belakang tempat, properti hingga pakaian para pemain. 

Penggambaran karakternya pun tampak lebih dewasa jika dibandingkan dengan Marvel. 

(dira / gur)

 

Penulis : Andira Putri
Editor : Andira Putri