Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara: Apa Gejala Kasat Mata Penyakit Ini?

Wayan Diananto | 9 Januari 2014 | 20:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - YA, kanker payudara menjadi momok bagi kaum hawa.

Penelitian WHO (Organisasi Kesehatan Dunia-red) memaparkan, pada 2005 kanker menyebabkan kematian 7 juta orang. Pada tahun yang sama muncul 11 kasus baru, dan 25 juta orang hidup dengan kanker.

Diproyeksi pada 2030 nanti, akan ada "ledakan" kanker dan merenggut nyawa 17 juta orang. Selain itu ada akan 27 juta kasus baru berikut 75 juta orang yang hidup dengan kanker. Lonjakan ini sangat dramatis, bagaikan epidemi jika kita tidak melakukan sesuatu. Ironisnya, 70 persen masyarakat dunia yang terancam kanker berada di negara berkembang.

Pembunuh Perempuan Nomor 1: Kanker Payudara
Berdasarkan laporan WHO pula dua tahun lalu, penyakit tak menular termasuk kanker, menjadi masalah kesehatan utama di negara-negara Asia Tenggara. Melebihi proporsi kematian akibat penyakit menular. Kanker penyebab 7,6 juta kematian di dunia pada tahun 2008 dan diperkirakan sanggup menewaskan 17 juta jiwa pada 2030 jika tidak diupayakan pengendalian dan pencegahan.

"Fakta lain, kanker itu penyebab kematian nomor 7 di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari seluruh penyebab kematian yang ada. Berdasar Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia pada 2010, kanker bertengger di urutan ketiga dengan dengan porsi 7,7 persen. Kanker berada di bawah stroke (12,68 persen) dan jantung (9,17 persen)," demikian ulas Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia, Dr. Drajat Ryanto Suardi, Sp. B(K) Onk kepada Bintang pekan lalu.

Drajat membuka fakta lain, sebuah penelitian pada periode 2005 sampai 2007 memaparkan di Jakarta, perempuan yang meninggal akibat kanker mayoritas disebabkan kanker payudara. Angkanya mencapai 31 persen. Menyusul di peringkat kedua, kanker serviks 17,6 persen dan kanker kolorektal, yakni kanker yang menyerang usus besar dan rektum di kisaran 11,68 persen.

Sekadar informasi, para pria pun patut waspadai kanker. Kasus kanker payudara untuk laki-laki memang langka. Dari berbagai sumber yang dihimpun Bintang, kasusnya hanya 1:1000. Kanker yang jadi musuh besar laki-laki, kanker paru-paru (19,6 persen) dan kanker prostat (13,47 persen). Penelitian ini melibatkan 74 rumah sakit, dua klinik privat, dan 90 laboratiorium patologi.

Lalu apa gejala kasat mata kanker payudara? Munculnya benjolan di area payudara. "Benjolan kanker letaknya bisa di mana saja di sekitar payudara. Ia membesar dalam kurun waktu delapan sampai 200 hari. Dalam ukuran 1 cm ke atas barulah bisa dirasakan dengan jari. Jika kurang dari itu, sebaiknya diperiksa dengan USG atau mamografi (alat untuk melihat beberapa tipe tumor atau kista-red.) yang terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara," Drajat mengingatkan.

Jika salah satu gejala kanker benjolan, artinya kita bisa merasakan benjolan itu dengan meraba. Jika di area payudara terbentuk benjolan yang tidak wajar, kita patut mencurigai apakah itu kanker atau tumor. Drajat memberi tahu, benjolan akibat jaringan tumor bersifat kenyal. Sementara benjolan kanker itu keras, nyaris sekeras tulang. Kaku. Dan lagi, kanker mempunyai akar yang disebut daerah infiltrasi.

"Sehingga jika dipegang atau digoyangkan, dia sulit bergerak. Sementara tumor jika dipegang, dia lembek cenderung mobile. Dari segi warna, tidak ada perbedaan dengan warna kulit kecuali kanker itu menginfiltrasi kulit sehingga warnanya kemerahan. Atau menginfiltrasi puting payudara sehingga putingnya tertarik ke dalam. Peristiwa ini disebut retraksi," imbuh Drajat.

(wyn/ade)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto