Kisah Vino, Sebatang Kara Berjuang Melawan Covid-19 

Redaksi | 25 Juli 2021 | 20:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Masih dalam suasana Hari Anak Nasional, terselip kisah pilu anak Indonesia. Adalah Vino bocah berusia 10 tahun yang harus berjuang lepas dari belenggu virus Covid-19 walaupun harus kehilangan kedua orangtuanya akibat Covid-19. 

Dikutip dari berbagai sumber, orangtua Vino, Lina Safitri (31) dan Kino Raharjo (31) meninggal setelah terpapar Covid-19 di sebuah fasilitas kesehatan, Rumah Sakit Insan Sendawar, Kutai Barat.

Buah hati satu-satunya, Vino juga terpapar namun tidak bergejala, sehingga Vino menjalani isolasi mandiri di rumah. 

Margono salah satu keluarga menceritakan bahwa Ayah Vino, Kino sempat sakit sekitar 10 hari di rumahnya. Awal mulanya, Kino yang yang kesehariannya menjual bakso keliling itu sempat kehujanan saat berjualan.

"Adik saya ini memang ada riwayat tipes. Jadi sebelumnya berjualan pentol, tipesnya kambuh. Jadi dia kedinginan, makan pun muntah. Sempat diberi obat tapi tidak sembuh," kata Margono. 

Saat menjalani isolasi mandiri bertiga, kondisi kesehatan orang tua Vino memburuk. Mereka pun dirujuk ke RS HIS. Sebab, ibu Vino diketahui memiliki penyakit penyerta asma.

"Ibu Lina ini ada asma," ungkap Margono.

Begitu tahu orangtuanya meninggal, Vino tak henti-hentinya menangis. Bocah kelas 3 SD itu kini harus hidup sebatang kara.

"Begitu tahu ibu bapaknya meninggal sempat nangis tapi tidak terus-terusan menangis. Keluarga terus menghibur Vino. Bahkan sering video call dengan mbahnya di Jawa untuk terus menghibur Vino," tutur Margono.

Vino pun terpaksa harus isolasi mandiri hingga 26 Juli 2021 di rumah. Keluarga dan tetangga berusaha menemaninya meski harus terpisah ruangan.

"Sampai aman nanti tanggal 26 Juli. Jadi Vino isolasi mandiri sendiri di rumah, depan televisi. Tapi kami, keluarga dan tetangga tidur di teras depan rumah," ungkap Margono.
 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait