Meski Hasilkan Uang Triliunan, Jackie Chan Ternyata Tak Menyukai Film Rush Hour

Redaksi | 21 September 2021 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film Rush Hour yang dibintangi Jackie Chan dan Chris Tucker laku keras di Amerika Serikat, bahkan menduduki posisi ke-7 film berpenghasilan kotor terbanyak di box office Amerika sepanjang 1998 dengan jumlah pendapatan 140 juta dolar Amerika (sekitar 1,9 triliun rupiah). Itu belum seberapa dibanding jumlah yang dihasilkan dari pemutaran seluruh dunia sebesar 244 juta dollar Amerika (sekitar 3,4 triliun rupiah). Karena sukses itu, Jackie dan Chris dipercaya terus menjadi pemeran utama dalam dua sekuelnya. Pundi-pundi uang pun tentunya bertambah. Dengan semua sukses itu, rupanya Jackie Chan tak menyukai Rush Hour

"Aku bukan pecinta Rush Hour," kata aktor kelahiran 7 April 1954 suatu kali. Pernyataan yang mengundang tanda tanya. Lalu apa alasannya? "Ketika kami selesai syuting, aku sangat kecewa karena film itu bukan film yang (bisa) kuhargai karena aku tak suka adegan laganya. Aku merasa gaya adegan laganya terlalu 'Amerika' dan aku juga tak mengerti humor rasa Amerika," paparnya.

Tentu kembali terselip tanda tanya mengenai kenapa Jackie masih mau membintangi Rush Hour hingga film ketiga. "Ketika main di film pertama, aku hanya ingin mengetes pasar Amerika dan tak berharap muluk-muluk. Lalu aku mau main di film kedua karena aku ditawari honor yang jumlahnya 'tak tertahankan', sedangkan film ketiga aku masih mau main demi memuaskan pecinta Rush Hour." 

Komentar Jackie itu kemudian menghiasi kolom media massa, beragam respons dilontarkan publik. Kebanyakan sih tercengang dan memuji kejujuran Jackie. "Jackie sangat jujur, meskipun aku rasa dia 'memakan tangan yang memberinya makan'. Hollywood pasti akan sangat tak senang dengan kelakuannya," tulis seorang pengunjung forum internet.

Pernyataan senada juga pernah  dilontarkan Jackie tentang The Forbidden Kingdom (2008), film Hollywood yang merupakankolaborasi perdananya dengan bintang laga Jet Li.  "Film yang baru saja aku mainkan dengan Jet Li sebenarnya tidak terlalu bagus. Itu film yang dibuat untuk orang Amerika. Penonton Tiongkok mungkin tak menyukainya. Makanya kalau aku bilang bagus, pasti banyak yang berharap banyak dan nantinya malah akan kecewa ketika menonton," akunya pada laman Xinhua News.  

 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi