Raih Sukses Pada Usia 50an, Para Perempuan AS Ini Tampil Percaya Diri di Kancah Politik

Adisti Regita (Anggota Perempuan Indonesia Satu) | 12 September 2021 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Siapa bilang usia jadi halangan untuk meraih cita-cita? Tidak ada kata terlambat untuk kesuksesan. Perempuan-perempuan berikut ini membuktikan bahwa usia bukan alasan untuk berhenti berjuang meraih impian.

Baru-baru ini, majalah Forbes merilis daftar  ‘50 Over 50’ yang di dalamnya terdapat perempuan-perempuan yang meraih kesuksesan ketika memasuki usia di atas 50 tahun. 

Di antara para perempuan hebat ini, ada tiga orang politikus perempuan bisa menjadi inspirasi, bahwa seorang perempuan mampu menjabat posisi penting dalam perpolitikan. Siapa saja mereka?

Nancy Pelosi, eks Ketua DPR AS

Sosok satu ini merupakan perempuan pertama yang berhasil menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat pada usia 66 tahun.

Sejarah mencatat, pada tanggal 4 Januari 2007, legislator John Boehner menyerahkan kursi ketua DPR kepada Nancy Pelosi, perwakilan Partai Demokrat dari California. 

Dalam pidatonya, Pelosi menyatakan bahwa momen seorang perempuan bisa duduk di kursi Ketua DPR telah ditunggu-tunggu selama lebih dari 200 tahun.

Jabatan tersebut menjadikan Pelosi sebagai satu-satunya perempuan yang bisa mencapai posisi urutan kedua dalam garis suksesi kepresidenan--sebelum era Kamala Harris terpilih jadi Wakil Presiden AS--seandainya Presiden AS yang menjabat harus lengser diakibatkan suatu hal.

Lalu pada 2018, saat pemerintahan Presiden Barack Obama, perempuan ini kembali terpilih sebagai Ketua DPR. Saat itu, Pelosi berperan penting dalam menyelenggarakan pemungutan suara House untuk Undang-Undang Perawatan Terjangkau atau yang populer dikenal sebagai Obamacare.

Karier legislator Pelosi dimulai 20 tahun sebelumnya, ketika dia adalah salah satu dari hanya 25 wanita yang bertugas di DPR dan Senat AS. Dia baru mencalonkan diri untuk kongres saat berumur 47 tahun.

Menurutnya, setiap orang punya jalur waktu sendiri untuk meraih kesuksesannya tanpa harus menghiraukan pendapat orang lain. Kita, lanjut Pelosi, tidak harus mematuhi pandangan orang lain tentang bagaimana seharusnya. Kini, usia Pelosi telah memasuki 81 tahun.

Kamala Harris, Wakil Presiden AS

Setelah AS memiliki Ketua DPR perempuan, giliran kursi Wakil Presiden AS yang akhirnya diduduki oleh kaum Hawa. Kamala Harris menggebrak tradisi AS, bahkan membuat mata dunia tertuju ke arahnya sejak resmi dilantik menjadi Wapres AS, mendampingi Presiden AS Joe Biden, pada Rabu, 20 Januari 2021.

Di usianya yang ke-56 tahun, Harris menjadi perempuan berdarah Asia-Amerika pertama yang memegang jabatan tersebut. Kursi panas ini juga tak serta merta diraihnya tanpa jerih payah. Sebelumnya, dia telah membuktikan kemampuan dirinya.

Dia mengawali karier dengan terjun di dunia hukum sebagai Wakil Jaksa wilayah di Alameda County pada 1990 dan disebut-sebut sebagai seorang jaksa penuntut yang cakap. Kemudian tahun 2003, Harris memenangkan pemilihan pertamanya pada sebagai jaksa wilayah San Fransisco.

Kariernya pun terus menanjak. Pada 2010, dia terpilih sebagai jaksa agung California, yang sekaligus menjadikannya perempuan dan orang kulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut.

Pada 2016, dia terpilih menjadi Senat dan dengan cepat mendapat perhatian atas pertanyaan tegasnya terhadap pejabat administrasi Donald Trump selama sesi dengar pendapat kongres.

Di Senat AS, dia memperkenalkan dan mensponsori undang-undang untuk menaikkan gaji bagi pekerja serta mereformasi sistem peradilan pidana yang rusak.

Harris juga membuat perawatan kesehatan menjadi hak bagi semua orang Amerika, mengatasi epidemi penyalahgunaan zat, mendukung veteran dan keluarga militer, dan memperluas akses ke perawatan anak untuk orangtua yang bekerja.

Madeleine Albright, eks Sekretaris Negara dan Menlu AS

Sosok perempuan satu ini begitu istimewa karena termasuk paling senior dalam daftar Forbes 50 Over 50. Tahun ini, usianya memasuki 84 tahun dan masih aktif di dunia politik. 

Albright pernah menjabat sekretaris negara AS ketika usianya 59 tahun. Pada awal 1996 itu, dia resmi menjadi sekretaris negara ke-64 AS, sekaligus mengukuhkannya sebagai perempuan pertama yang menjabat posisi ini.

Tak hanya itu, Albright kembali mencetak sejarah ketika menjadi menteri luar negeri Amerika pertama yang melakukan perjalanan ke Korea Utara pada Oktober 2000. Prestasinya ini menjadi bukti kepiawaiannya dalam kancah politik.

Selama menjabat, dia telah berjuang mengadvokasi peningkatan hak asasi manusia dan demokrasi di seluruh dunia. Dia juga berusaha keras menghentikan penyebaran senjata nuklir dari negara-negara bekas jajahan Uni Soviet ke Korea Utara.

Sebagai seorang diplomat, Albright terlibat erat dalam pekerjaan untuk menormalkan hubungan AS dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam. Pada 1997, dia juga menjadi tokoh utama dalam misi perdamaian ke Timur Tengah, di mana dia menengahi negosiasi antara Israel dan berbagai negara Arab.
 

Penulis : Adisti Regita (Anggota Perempuan Indonesia Satu)
Editor : Adisti Regita (Anggota Perempuan Indonesia Satu)