Rini Yulianti Didesak Mertua untuk Segera Punya Anak

Indra Kurniawan | 19 November 2017 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Rini Yulianti merasakan tekanan dari mertua. Orang tua Michael terus mendesak, kapan sang cucu akan hadir.

“Mertuaku tinggal di Sydney, Australia. Kami berkomunikasi dengan FaceTime.

Mereka selalu tanya, 'Kenapa belum punya anak? Ayo cepat, cepat (hamil),’” beri tahu perempuan yang berulang tahun setiap 11 Juli ini.

Namanya juga orang tua, Rini Yulianti mencoba memahami mereka.

“Mereka sudah tua dan cucu paling besar mereka sudah SMA, pasti rasa kangen (menimang cucu) itu besar banget dibanding dengan keluargaku. Mamaku, kan baru punya cucu yang kedua (dari Ririn). Jadi, tuntutan Mama enggak seberat dari tuntutan keluarga suami,” sambung Rini Yulianti. 

Ia dan suami tidak menunda punya momongan.

“Aku dan suami ingin cepat punya anak, tapi kalau Allah belum mengizinkan, mau bilang apa.”

Menurut Rini, Michael sudah menjelaskan kepada orang tuanya.

“Orang tuanya kan enggak bisa berbahasa Inggris, hanya bisa Korea, jadi suamiku yang menjelaskan, he he he,” ungkap Rini.

Program kehamilan yang dijalani Rini Yulianti untuk saat ini menggunakan sistem kalender saja, untuk membantu penghitungan masa subur.

“Selain itu, aku minum obat hormon,” ujar dia.

Ia sudah memastikan, kesehatannya dan suami baik.

“Awal nikah aku dan suami sudah periksa ke dokter. Alhamdulillah sehat,” ucap Rini Yulianti.

Ia dan suami percaya, akan tiba waktunya buah hati hadir di tengah keluarga.

“Suami selalu bilang, 'Sayang, kalau belum waktunya, Allah belum kasih, ya belum. Kalau sudah waktunya, pasti akan dengan sendirinya datang,’” Rini menirukan dukungan suami. 

Rini sempat berniat untuk menempuh program inseminasi. Dalam inseminasi, sperma yang sudah diseleksi disemprotkan ke dalam rongga rahim.

“Ternyata ada saja kendalanya. Pas mau inseminasi, sel telurku sudah pecah lebih dulu. Tindakan selanjutnya belum ada karena aku belum datang ke dokter lagi,” kata Rini Yulianti.

 

(ind / gur)

 

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Indra Kurniawan