Merry Riana: Saya Ingin Menularkan Energi Positif Pada Penonton

Yohanes Adi Pamungkas | 25 Januari 2015 | 08:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film Merry Riana pun diluncurkan. Dari durasi sekitar dua jam dikurangi agar tidak bertele-tele. Merry Riana puas melihat hasilnya melebih ekspektasinya. 

"Aktingnya oke. Buktinya banyak penonton yang suka," aku Merry yang juga senang film ini ditonton B.J. Habibie. Duduk di kursi bioskop, emosinya campur aduk. Banyak adegan yang membuatnya kembali menangis. Seperti kerusuhan, makan roti di toilet, membagi brosur di jalan, dan kedatangan mama ke asrama.
    
Walaupun sukses, ada beberapa kritik. Misalnya, Merry sudah menggunakan gadget canggih pada 1998. Merry menanggapi, "Ini film anak muda yang lebih modern, bukan film biografi. Sebenarnya ketika pindah ke Singapura, saya belum pernah punya handphone. Baru bisa beli pager di tahun kedua dan handphone setahun kemudian."
    
Selain itu, Merry aslinya lahir pada 1980. Dalam film dikisahkan ia lahir pada 1992. "Masa usia enam tahun sudah masuk kuliah, kalau memang setting tahun 1998. Film saya tegaskan tidak mengacu pada tahun 1998. Sebab Irene mengatakan kepada Alva kalau di Jakarta ada kerusuhan lagi. Kata 'lagi' harus ditekankan jelas," paparnya panjang lebar. 
    
Harapan Merry terhadap film ini sederhana, menularkan energi positif kepada penonton. "Ada anak yang nakal sekali, malah mengajak ibunya nonton film ini. Ada penderita kanker stadium 4 yang sampai pingsan di jalan habis menonton film ini. Keesokan harinya, saya menemuinya. Ini berarti ada harapan dalam hidup," pungkas Merry.

(han/adm)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor : Yohanes Adi Pamungkas