The Gunman: Reuni dengan Sean dalam Suasana Canggung

Wayan Diananto | 5 April 2015 | 06:23 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kita mengenal Sean Penn awalnya sebagai bintang laga. Di ujung dekade '80 dan '90-an, Sean dikenal lewat genre aksi seperti Casualties of War, Carlito's Way, dan The Thin Red Line. 

Menjelang milenium baru, ia mengukuhkan reputasi keaktoran lewat Sweet and Lowdown, I am Sam, Mystic River, dan Milk. Sepertinya, ia ingin mengembalikan pamor bintang laga dalam The Gunman. Setelah dua dekade dan usia yang menua, berhasilkah?

Pada 2006, Kongo masih saja dilanda konflik. Pembunuhan dan pemerkosaan menjadi tajuk berita hampir setiap hari. Sebagai negara yang kaya tambang, banyak negara asing tertarik "menanam" kepentingan. Felix (Javier), Terrier (Sean), serta Cox (Mark) ditugasi menjalankan Operasi Calvary di Kongo. Salah satu bagian dari operasi itu, membunuh Menteri Pertambangan (Clive).
    
Terrier ditugasi mengeksekusi menteri, yang menerapkan kebijakan melarang asing menanam investasi tambang. Konsekuensinya setelah membunuh, ia harus meninggalkan Kongo dan kekasihnya yang menjadi pekerja kemanusiaan di Kongo, Annie (Jasmine). Delapan tahun berlalu. Terrier kembali ke Kongo sebagai pekerja LSM. Anehnya, beberapa orang menguntit dan mengincar nyawanya. Terrier berupaya mencari tahu siapa yang ingin membunuhnya.
    
Layaknya film spionase umumnya kita diajak menjelajah ke beberapa kota lintas benua. Insiden di Kongo yang digambarkan sekelumit dijadikan pembuka sekaligus pokok masalah. Masalahnya, kami merasa belum dibawa ke tahap genting saat di Kongo. Lalu kami diterbangkan ke beberapa kota untuk mengikuti alur hidup karakter utama. Yang terjadi kemudian, kami dan Sean sama-sama kelelahan. 
    
Sean yang kini berusia 54 tahun tampak sudah keriput. Postur tubuhnya (beberapa kali Sean telanjang dada) memang masih menjanjikan. Menggiurkan. Tapi, upaya mengembalikan citra sebagai bintang laga, belum sepenuhnya berhasil. Kami merasa aura kebintangan Sean untuk genre ini kurang nendang. Sempat di tengah film kami berpikir sebaiknya Sean duduk manis di kursi produser sekaligus penulis dan dengan legawa mencari aktor lain untuk memikul beban Terrier. 
    
Sean sudah sepuh untuk banting fisik dan dar-der-dor. Meski kami akui, kredibilitas Sean patut diacungi jempol. Chemistry-nya dengan Javier, Jasmine, dan Mark tetap solid. Menyenangkan, melihat ekspresi dan chit-chat mereka di berbagai situasi genting. 
    
Cuma ya itu tadi, begitu adegan bak-bik-buk dimulai, kami sibuk mengingat seraya melakukan rebranding terhadap diri sendiri tentang siapa Sean dulu. The Gunman tak ubahnya seperti ajang temu kangen. Lama tak melihat Sean beraksi, kami canggung dan sedikit tidak percaya bahwa ini Sean. 

Pemain    : Sean Penn, Jasmine Trinca, Javier Bardem, Clive Curtis, Mark Rylance, Idris Elba
Produser    : Andre Rona, Joel Silver, Sean Penn
Sutradara    : Pierre Morel
Penulis        : Don MacPherson, Jean-Patrick Manchette, Pete Travis, Sean Penn
Produksi    : StudioCanal, Silver Pictures
Durasi        : 115 menit

(wyn/adm)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto