8 Mitos Tentang Penyakit Menular Seksual yang Perlu Anda Ketahui Kebenarannya

Redaksi | 2 Oktober 2021 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Penyakit Menular Seksual atau PMS. Kemungkinan salah informasi mengenai PMS tergolong tinggi. Untuk menghindari mitos-mitos keliru, ada baiknya pelajari lagi mengenai PMS sebelum Anda terkena dampaknya lantaran ketidaktahuan. Efek buruk PMS jangan dikira enteng lho, dari rusaknya sistem reproduksi hingga mungkin saja mengancam jiwa.

Mitos 1: "Saya nggak mungkin terkena PMS karena nggak macam-macam. Kami hanya ciuman dan saling menyentuh. Pernah sih seks oral, tapi hanya satu kali."
Fakta: Ada 3 cara terjangkit PMS, hubungan intim lewat vagina, anal, dan seks oral. Jangan mengelabui diri hanya karena Anda hanya mengalaminya satu kali. Aktif secara seksual -- walau hanya melakukannya satu kali -- sudah membuat Anda berisiko terkena PMS dan kehamilan tanpa rencana.

Mitos 2: "Saya terlindung dari PMS karena rajin minum pil."
Fakta: Mitos ini mungkin yang paling berbahaya karena mengandung konsep yang salah tentang PMS. Walau dengan pil berarti menurunkan risiko kehamilan tanpa rencana (kalau dikonsumsi dengan benar), kontrasepsi oral (pil KB) dan metode KB lainnya tidak pernah memberikan perlindungan terhadap PMS. Jadi apa pun metodenya, apakah itu pil KB atau alat kontrasepsi lainnya, risiko terjangkit PMS hanya bisa dikurangi melalui penggunaan kondom yang konsisten dan tepat guna, setiap kali berhubungan intim.

Mitos 3: "Pasangan saya terkena herpes, tapi kami nggak pernah berhubungan intim saat herpesnya kelihatan. Kami selalu hati-hati, jadi saya yakin nggak akan terjangkit virus herpes."
Fakta: Hanya karena tidak kelihatan herpesnya saat Anda berhubungan intim, bukan berarti virusnya tidak ada. Kenyataannya herpes genital bisa terjangkit selama beberapa hari sebelum herpes terlihat. Meski menggunakan kondom menawarkan perlindungan terhadap hampir semua jenis PMS, virus herpes seringkali berada di area kemaluan pria dan wanita yang tidak tertutup kondom. Sehingga bisa saja Anda terkena herpes genital melalui kontak kulit. Kalau sampai pasangan Anda terkena herpes, jaga diri dan pastikan pasangan menjalani pengobatan.

Mitos 4: "Saya terkena PMS dan telah mengikuti petunjuk dokter, jadi saya nggak kembali lagi untuk diperiksa, karena PMS-nya sudah hilang."
Fakta: Aturan utama bagi semua orang yang terkena jenis PMS apa pun, ikuti semua petunjuk dokter (dari mengonsumsi obat sampai kembali lagi untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan). Tidak menuntaskannya tidak akan menjamin PMS Anda lenyap. Satu-satunya cara untuk bisa yakin, adalah dengan menjalani pemeriksaan lanjutan dan pastikan selalu menggunakan pengaman setiap kali berhubungan intim.

Mitos 5: Saya nggak punya tanda-tanda atau gejala PMS, jadi nggak mungkin saya terjangkit."
Fakta: Secara umum, sudah biasa jika wanita yang terkena PMS tidak mengalami gejala atau tanda-tanda umum. Gejala PMS sering membingungkan karena mirip dengan kondisi lain, sehingga diagnosanya keliru.

Mitos 6: "Ada cairan di organ kewanitaan saya dan rasanya sedikit gatal. Saya nggak perlu ke dokter karena bisa membeli obat untuk menyembuhkan infeksinya."
Fakta: Tidak semua infeksi di organ kewanitaan adalah infeksi jamur. Jangan pernah membeli obat sendiri, kecuali dokter sudah pernah menyarankan obat yang sama untuk gejala yang serupa dan Anda yakin ini infeksi yang sama. 

Mitos 7: "Saya rasa saya terkena PMS. Tapi saya nggak terlalu khawatir, toh saya mendapat obat nantinya dan akan sembuh."
Fakta: Sikap meremehkan terhadap PMS justru menjadi satu alasan mengapa PMS terus saja meningkat. Hanya dengan minum obat tidak akan menyembuhkan jenis PMS. Virus menjadi penyebab beberapa PMS. Pengobatan dengan antibiotik hanya menyembuhkan PMS yang disebabkan bakteri.  PMS yang disebabkan virus adalah penyakit sepanjang hidup yang membuat Anda waspada dengan keberadaannya.

Mitos 8: "Saya hanya berhubungan intim dengan satu orang, jadi nggak khawatir dengan PMS."
Fakta: Benar, tapi tahukah Anda berapa banyak orang yang telah berhubungan intim dengan pasangan Anda? Susah mendapatkan jawabannya secara pasti. Jadi, waspadalah terhadap PMS. Satu-satunya cara terlindungi 100 persen dari PMS hanyalah pantang berhubungan intim. Kondom menyediakan perlindungan tertentu melawan PMS, tetapi bisa saja keliru dan kemungkinan terkena PMS selalu ada. 
 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi