4 Komik dan Buku Fiksi yang Asyik Dibaca versi Fachri Albar

Wayan Diananto | 31 Juli 2017 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fachri Albar pernah punya hobi berat baca komik dan buku fiksi. Segala macam komik dan cerita fiksi dia lahap.

Untuk Anda, Fachri Albar merekomendasikan komik dan buku fiksi favoritnya. Apa saja?

1.    Wiro Sableng (Bastian Tito)

Fachri penggemar Wiro Sableng sejak kelas 3 SD. Ia ingat betul, buku pertama yang dibaca justru jilid ketiga, Neraka Lembah Tengkorak.

“Baru kemudian membaca yang pertama yakni 4 Berewok dari Goa Sanggreng dan seri kedua, Maut Bernyanyi di Pajajaran. Karenanya saya sangat antusias ketika Wiro Sableng diangkat ke layar lebar oleh Sheila Timothy dan Vino G. Bastian. Saya optimistis dengan hasil akhirnya nanti,” ucap dia. 

2.    Across the Nightingale Floor: Tales of the Otori (Lian Hearn, 2003)

Ini fiksi tentang samurai karya Lian Hearn alias Gillian Rubinstein. Fachri menjelaskan ada penulis cerdas yang tulisannya terasa lebih cerdas sehingga berjarak dengan pembaca.

Ada pula penulis cerdas yang tulisannya dekat dengan pembaca. Lian tipe kedua. Gaya tuturnya simpel namun tetap memperlihatkan bahwa ia genius. Pembaca dipersilakan masuk ke dunia samurai yang diciptakannya lalu dibuat hanyut oleh alurnya.

“Buku ini jauh dari kesan berat. Saya membacanya pada 2006. Tidak banyak, lo penulis sepertinya,” Fachri terkesan.

3.    Raden Rangga (Jatmiko dan Sulendra)

Bagus. Luar biasa. Itulah kata yang digunakan Fachri untuk menggambarkan komik-komik karya Jatmiko-Sulendra. Duet komikus ini menyadarkan Fachri, penulis-penulis dari dalam negeri sangatlah keren.

Putra Ahmad Albar ini sering memburu komik karya Jatmiko-Sulendra di toko-toko buku kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

4.    Seri Petruk (Tatang S)

Tatang S. alias Tatang Suhenra dan Seri Petruk ibarat dua sisi mata uang.

“Saya suka kisah dedemit-dedemitnya. Diceritakan dengan ringan dan sangat Indonesia. Karya Tatang S. mampu mewakili perkembangan komik pada zamannya. Dekade 1980 dan 1990-an tidak mungkin melupakan karya-karya beliau,” ulas Fachri Albar.

Beberapa judul yang melekat di benak Fachri di antaranya Hantu Tukang Ojek, Hantu Janda Muda, atau Hantu Pohon Sawo. Kisah yang ringan dari almarhum Tatang selalu ditutup dengan petuah bijak pada halaman terakhir komik Petruk, Gareng, dan Bagong, para tokoh punakawan. Inilah ciri khas yang membuat Tatang memiliki penggemar loyal.

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait