Usul Amendemen Anti Perbudakan Dicabut, Chris Evans Kritik Kanye West

Yuriantin | 1 Oktober 2018 | 18:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kanye West kembali mengundang kontrovesi lewat cuitannya pekan lalu. Rapper 41 tahun ini menganjurkan untuk mencabut amendemen ke-13 yang melarang perbudakan. 

"Ini merepresentasikan hal yang baik dan warga Amerika bersatu kembali. Kita tidak akan melakukan outsourcing dari negara-negara lain lagi. Kita membangun pabrik-pabrik di sini, di Amerika dan menciptakan lapangan kerja. Kita akan menyediakan pekerjaan untuk mereka yang bebas dari penjara dengan mengabolisikan amendemen ke-13. Mengirim pesan dengan cinta," cuitnya sambil menyertakan fotonya tengah memakai topi merah bertuliskan 'Make America Great Again'.

Unggahan ini langsung mengundang kritikan dari warganet termasuk dari Chris Evans. Pemeran Captain America ini menganggap suami Kim Kardashian ini tak paham tentang amendemen ke-13. 

"Tak ada yang lebih menjengkelkan daripada berdebat dengan seseorang yang tak tahu sejarah, tidak membaca buku, dan menempatkan kurangnya kapasitas intelektual diri sebagai sebuah moralitas. Asumsi tak termaafkan yang saya temui akhir-akhir tak hanya membuat frustrasi tapi juga sebuah kemunduran, entah dari mana, dan tentu saja mengerikan," komentar Chris Evans. 

Kanye West kemudian mencuit, "Amendemen ke-13 adalah perbudakan terselubung artinya perbudakan tak akan pernah berakhir. Kami adalah solusi yang menyembuhkan."

Setelahnya, Kanye West kembali meralat kata mengabolisikan. "Bukan mengabolisikan tapi mari kita mengamendemen amendemen ke-13. Kami terbuka bagi opini semua orang dalam wadah kami," tulisnya dalam cuitan terbaru. 

Mei lalu, pelantun Famous ini mengundang kontroversi karena sempat membuat pernyataan bahwa perbudakan adalah sebuah pilihan. 

(yuri / wida)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait