10 Tanda Mertua Toksik yang Tidak Bisa Dianggap Sepele

Alam Mary | 26 Mei 2024 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hubungan antara mertua dan menantu, khususnya antara mertua dan menantu perempuan, hampir tidak pernah sederhana. Isu-isu yang mengiringi interaksi keduanya tidak jauh dari yang berbau konflik. Hal ini bahkan diperparah dengan semakin vulgarnya orang-orang mengangkat cerita perseteruan mertua-menantu di media sosial.

Pada akhirnya hubungan mertua-menantu auto menjadi momok. Padahal hubungan pun sejatinya belum dicoba untuk dijalani. Percaya tidak percaya, mertua perempuan baik itu betulan ada, kok. Minimal, tidak tergolong toksik walau mungkin agak berisik. Masih bisa diakali dengan cara pintar-pintar bersikap dan membawa diri agar situasi keseluruhan tetap aman dan damai.

Menjadi penting bagi setiap menantu, yaitu kemampuan membedakan, mana mertua yang betulan toksik dan mana mertua yang sekadar cerewet, tapi hatinya baik. Melansir Pink Villa, terdapat 10 tanda mertua toksik. Menantu bisa segera ambil langkah solutif bila salah satu atau beberapa dari tanda tersebut ditemukan pada diri mertua.

1. Dia mengkritik terbuka pilihan menantunya 

Bagaimana menantu berdandan, berpakaian, saat berpikir atau mengeluarkan ide-idenya, dan lain-lain, mertua toksik tidak akan ragu mengomentari, menyanggah, menganggap salah, dan sebagainya. Ketika ranah pribadi saja dicampuri, tentu bisa ditakar seberapa toksik mertua bersangkutan.

2. Dia ikut campur terkait pengambilan keputusan yang dilakukan menantunya

Menantu memiliki keputusan sendiri terkait pola asuh, kesehatan dan pendidikan anak, manajemen rumah tangga, dan lain-lain. Mertua toksik tidak akan membiarkan hal ini dan sebisa mungkin akan ikut campur hingga keputusan-keputusan penting dalam rumah tangga anak dan menantunya sesuai dengan apa maunya. 

3. Dia menunjukkan kebenciannya terhadap menantunya

Membenci secara terbuka dan terang-terangan dan bahkan sering melabeli menantunya secara negatif sudah pasti termasuk toksik. 

4. Dia meremehkan ras dan budaya asal usul menantunya

Mertua yang suka menjadikan canda dan atau mengolok-olok suku asal dan budaya leluhur menantunya sudah pasti termasuk toksik. Karena di dalamnya hampir pasti tersimpan niatan menyakiti perasaan menantunya. 

5. Dia menyaingi menantunya dalam hal hubungan dengan suami (anak laki-lakinya)

Mertua toksik tidak akan merasa cukup sebagai ibu. Mereka juga seolah ingin menjadi istri dari anaknya sendiri. Hal-hal yang semestinya sudah menjadi perhatian istri dari anaknya, seperti pakaian, makanan, kesehatan, dan lain-lain, masih diurusi olehnya.

6. Dia pasif-agresif terhadap menantunya

Pasif-agresif sederhananya bisa dimaknai sebagai perlakuan yang sepintas terasa baik, namun rasanya menyakitkan. Tiba-tiba membereskan dan bersih-bersih di rumah menantunya, tiba-tiba membawakan sekantung besar makanan sehat, dan lain-lain. Mertua yang sering menggunakan anak laki-lakinya untuk mengatakan sesuatu kepada menantunya termasuk perilaku pasif-agresif. 

7. Dia suka memanipulasi anak laki-lakinya 

Ketika istri mendapati perlakuan suaminya mendadak berubah, secara drastis dan tidak dalam hal yang baik, bisa jadi karena ibunya telah membisikkan sesuatu yang buruk tentang istrinya.

8. Dia seorang narsistik

Inti dari seorang narsistik adalah selalu merasa benar, selalu merasa paling terbaik, dan menyukai pengakuan atau diagung-agungkan. Mertua narsistik akan selalu membuat menantunya terlihat tidak ada apa-apanya jika dibanding dirinya. 

9. Dia menggosipkan menantunya

Mertua toksik akan rajin menceritakan menantunya kepada banyak orang, namun tentang keburukannya saja. Tidak bisa masak, rumahnya berantakan, suka bangun kesiangan, dan lain-lain. Bahkan saat menantu yang bersangkutan ada di depan mata, perkataan buruk bisa tetap meluncur. Istilahnya, dipermalukan langsung.

10. Dia tidak bisa dibuat senang

Mereka yang tidak tahu biasanya akan menuduh menantu yang tidak mau melakukan pendekatan baik-baik kepada mertuanya. Akan tetapi, mertua toksik benar-benar tidak bisa luluh atau bahkan sedikit tersenyum dengan perlakuan ramah ataupun pemberian hadiah.

Penulis : Alam Mary
Editor: Supriyanto
Berita Terkait