Perangi Stunting, Sasa dan Rotary Club Indonesia Libatkan 40 Kader Posyandu

Supriyanto | 1 Juni 2024 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Stunting dengan gizi buruk merupakan istilah yang hampir sama. Umumnya disebabkan kekurangan gizi dalam jangka panjang seperti 1.000 hari pertama anak. Stunting disebabkan kurang nutrisi dalam durasi singkat sehingga menyebabkan kurang gizi, pertumbuhan anak tidak sesuai.

Bedasarkan survei yang dilakukan BKKBN tahun 2022 menyebutkan ada 21 juta keluarga berisiko stunting.

Stunting menimbulkan dampak lebih berbahaya dari gizi buruk. Gizi buruk mempengaruhi kerentanan infeksi akibat rendahnya kekebalan tubuh, hingga tingkat kecerdasan rendah. Di sisi lain, dampak stunting antara lain berupa gangguan metabolisme, kekebalan tubuh rendah, dan fisik tubuh memiliki ukuran tidak optimal.

Untuk memerangi stunting, Sasa Inti berkolaborasi dengan Rotary Club Indonesia kembali bergerak berdayakan masyarakat melalui program 'Ayo Cegah Stunting'.

Ayo Cegah Stunting sudah berjalan selama empat tahun berturut-turut. Hal tersebutmerupakan komitmen Sasa dalam berkontribusi membantu pemerintah untuk percepatan penurunan stunting.

Rida Atmiyanti selaku Head of Stakeholder Relation PT Sasa Inti mengatakan selain Rotary Club Indonesia, program Ayo Cegah Stunting tahun ini pihaknya juga menggandeng Universitas Podomoro, PT Cikarang Listrindo dan Asosiasi Kelor Indonesia (KBMI).

Tahun ini, Sasa berkolaborasi melibatkan kader posyandu dari dua wilayah, yaitu Jakarta Barat dan Cikarang. Ada 40 kader terpilih yang dikurasi oleh masing-masing kolaborator, yang diharapkan bisa menjadi konsul dan komit.

Kolaborasi tersebut untuk berdayakan masyarakat melalui edukasi dan peningkatan sumber daya meningkatkan tumbuh kembang balita melalui asupan gizi yang memadai. 

"Sebetulnya kegiatan Ayo Cegah Stunting sudah berjalan empat tahun. Sebagai peringatan kegiatan yang sudah empat tahun ini, kita memperluas kolaborasi dan membuat inovasi kegiatan," ujar Rida saat gelar talkshow di Sasa Eatery, S Parman, Jakarta Barat, Kamis (30/5).

Rida menyebut, yang membedakan pelaksanaan kegiatan tahun ini pihaknya berinovasi agar tidak hanya sekedar menghadirkan edukasi kepada para kader. Namun kegiatan juga dikemas lebih menarik salah satunya melalui lomba cipta menu sehat.

"Jadi bukan cuma pelatihan-pelatihan kader yang monoton, tapi kita buat lagi dalam konteks lomba," jelas Rida.

Melalui acara ini diharapkan mereka mampu menciptakan menu sehat yang murah meriah di rumah menggunakan sumber pangan lokal yang mudah didapatkan.

Ilmu yang didapatkan, juga bisa dibagikan dan diterapkan di lingkungan sekitar.

"Sasa berharap melalui kolaborasi dengan banyak pihak dapat mengispirasi banyak pihak untuk juga tergerak melakukan program yang sama di area yang paling mungkin terjangkau di daerahnya masing-masing," kata CEO PT Sasa Inti, Rudolf Tjandra.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait