Tora Sudiro: Memangnya Ada yang Berani Menangkap Gue?
TABLOIDBINTANG.COM - Psikolog Lita Gading menilai, terciduknya Tora Sudiro bentuk kelalaian dalam memanfaatkan kesempatan kedua. Menurutnya, ada tiga alasan mengapa seseorang gagal menjawab kesempatan kedua. Pertama, gagal menghindari lubang yang sama.
Sebaik apa pun kondisi anak-anak, akan lebih baik jika mereka berkumpul bersama orang tua. Tak ada yang mampu menggantikan kasih sayang dan kebersamaan dengan orang tua.
Tora memang tidak mengulang kesalahan yang sama (dalam hal ini gagal berumah tangga). Namun, masalah hukum apa pun konteksnya tetap mencoreng karier yang baru saja dipulihkan. Lita menduga, ada sifat kekanak-kanakan yang membuat Tora lalai menggunakan masa lalunya sebagai spion kehidupan.
“Fungsi kaca spion untuk melihat ke belakang sesekali. Ingat, sesekali. Jangan terlalu sering. Jika terlalu sering, Anda akan tabrakan dan tidak sampai di tujuan,” cetus Lita.
Sifat kanak-kanak yang dimaksud Lita adalah tidak berpikir panjang. Sukses yang dicapai tahun lalu membuat rasa percaya diri Tora Sudiro berlebih dan kelebihan itu tidak diimbangi dengan pola pikir yang matang.
Lita mengingatkan, jarak antara kasus Tora sangat berdekatan dengan Ammar Zoni, Pretty Asmara, dan Axel Matthew Thomas, putra Jeremy Thomas. Maka wajar publik bertanya-tanya, mengapa Tora tidak belajar dari kesalahan pesohor lain?
Tora Sudiro menenggak Dumolid dengan dalih susah tidur. Lita menyebut bukan itu inti persoalan. Berkaca dari pengalaman Lita mengawal sejumlah artis yang tersandung kasus narkoba, mayoritas artis tak mau belajar karena merasa punya nama besar. Pernah, Lita menanyai beberapa artis yang dikawalnya dan mayoritas menjawab, “Memangnya ada yang berani menangkap gue?”
“Percaya diri berlebih, egois, dan kekanak-kanakan adalah kombinasi mematikan bagi artis saat bermain-main dengan narkoba,” simpul dia seraya menambahkan, solusi susah tidur bukan Dumolid semata. Susah tidur adalah penyakit psikologis. Mestinya, pasien menemui psikolog atau dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan. Benar, obat yang diberikan adalah penenang.
“Dumolid, salah satunya. Namun, penggunaannya dalam dosis tinggi dianjurkan dengan pengawasan dan resep dokter. Setelah habis, pasien tidak akan disuguhi obat penenang lagi melainkan menjalani cognitive behavior therapy atau terapi perilaku kognitif,” pungkas dia.
(wyn / gur)
-
-
Berita
Anak Bungsunya Mulai Menstruasi, Tora Sudiro Kehilangan Teman Beribadah
RIKRabu, 20 April 2022 -
Berita
Lihat Pacar Anaknya Datang ke Rumah Pakai Sendal Jepit, Tora Sudiro Bilang Begini
RIKSelasa, 19 April 2022 -
Berita
Tora sudiro Akui Ditegur Anak Gegara Nonton Cewek Seksi di TikTok, Respon Mieke Amalia Bikin Ngenes
RIKSelasa, 19 April 2022 -
Film Tv Musik
Esports Star Indonesia Season 3: Tora Sudiro dan Dyland Pros Gaey MVP
Ari KurniawanSelasa, 15 Maret 2022 -
Film Tv Musik
Luna Maya Dipasangkan dengan Tora Sudiro di Serial "Turut Berduka Cita"
SupriyantoJumat, 28 Januari 2022 -
Berita
Tora Sudiro Cerita Pernah Kehabisan Napas Bareng Rony Dozer Saat Menumpang Sebuah Mobil
Indra KurniawanJumat, 12 November 2021 -
Berita
Istri Sibuk Syuting, Tora Sudiro Sepi Job: Bener-bener Dunia Terbalik
SupriyantoSelasa, 20 Juli 2021 -
Film Tv Musik
Hello Ghost Versi Indonesia, Pengalaman Pertama Indro Warkop Jadi Hantu
Ari KurniawanSenin, 5 April 2021