Jalur Puncak Terlalu Padat, Polisi Minta Alternatif Jalur Puncak 2 Dilanjutkan

TEMPO | 23 April 2017 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sejak 2015 hingga saat ini, terjadi 14 kecelakaan di ruas jalan Jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. "Didominasi angkutan umum terutama bus," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Wilayah Jawa Barat Komisaris Besar Tomex Korniawan di Bogor, Ahad, 23 April 2017.

Panjang jalan dari Gadog hingga Puncak Pass hanya 22 kilometer. Jika panjang jalan dibandingkan dengan panjang mobil 4-5 meter per unit, daya tampung rata-rata jalan hanya 5.000 unit kendaraan. Jasa Marga mencatat kendaraan yang melintasi Jalur Puncak sebanyak 20-30 ribu per hari, terutama di akhir pekan. "Bahkan kemarin, jumlah kendaraan yang masuk ke Jalur Puncak mencapai lebih dari 40 ribu kendaraan," ujar Tomex.

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, kepolisian mengatur jam operasi kendaraan dan memberlakukan sistem satu jalur dan memprioritaskan kendaraan yang jumlahnya lebih banyak. Menurut Tomex, harus ada kajian jangka menengah maupun panjang untuk membuat jalur alternatif. 

"Jalur alternatif Puncak II harus dilanjutkan kembali.” Dengan menyediakan jalur itu ruang kepadatan kendaraan, keamanan, dan keselamatan masyarakat bisa diatasi.  

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasbi Ristama akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum Jawa Barat dan Kabupaten Bogor untuk mengatasi kepadatan jalur Puncak. "Jalur ini momok bagi pengendara karena rawan kecelakaan."

Untuk mengantisipasi kecelakaan dan meningkatkan kewaspadaan, Kepolisian Resor Bogor memasang rambu lalu lintas baru. "Kami memasang rambu yang berbeda di lokasi ini agar pengendara lebih waspada," ujar Hasbi. 

Tabrakan beruntun terjadi Sabtu petang, 22 April 2017, di Jalur Puncak, Bogor. Kecelakaan itu dipicu oleh bus PO HS Tranport yang blong remnya dan menghantam tujuh mobil dan lima sepeda motor. Empat orang tewas dan lainnya luka-luka akibat kecelakaan itu.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO